Arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi komunikasi di era digital tidak dapat terbendung dan mempermudah kehidupan manusia pada berbagai aspek.
Kelahiran berbagai macam teknologi dan ilmu pengetahuan manusia yang semakin terdepan menjadi pendorong perubahan-perubahan pada kehidupan manusia sehingga dapat memunculkan berbagai macam era baru khususnya era digital.
Perubahan pada era industri dan bagaimana cara manusia dapat saling berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain menjadi awal dari kelahiran berbagai macam platform pada media digital di tengah arus globalisasi ini.
Teknologi seperti handphone, gadget, hingga komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet juga memainkan peran penting dalam perubahan teknologi informasi komunikasi.
Pengguna media sosial di Indonesia sendiri dapat dikatakan berada pada tingkat yang tinggi, dimana pada temuan We Are Social, bersama dengan Hootsuite dalam laporannya di Digital Around The World 2019, yang mengatakan bahwa terdapat hampir 150 juta pengguna media sosial di Indonesia dengan tingkat penetrasi mencapai 49 persen pada bulan Januari 2019.
Melalui temuan dan laporan tersebut, masyarakat Indonesia sangat meminati untuk menggunakan platform media sosial yaitu youtube, facebook, instagram dan twitter dari berbagai kalangan umur (Fahmi, 2019).
Tingkat pengguna yang tinggi membuat platform media sosial dimanfaatkan untuk berbagai macam kepentingan dan tujuan tertentu, karena melalui media sosial memungkinkan penggunanya untuk menjadi lebih interaktif antar sesama pengguna dan saling bertukar pikiran.
Jika membahas mengenai kepentingan dan tujuan tertentu dengan memanfaatkan media sosial, tentu hal ini tidak terlepas dengan istilah buzzer. Istilah ini sudah tidak asing lagi untuk didengar di era digital khususnya oleh para pengguna media sosial. Buzzer secara tidak langsung sudah menjadi bagian dari media sosial dan hadir ditengah-tengah pengguna media sosial.
Buzzer Di Platform Media Sosial