Lihat ke Halaman Asli

Psikologi Pendidikan: Teori Belajar Edward Thorndike

Diperbarui: 9 September 2024   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@alvyna22

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

Teori Belajar Koneksionisme Edward Thorndike

Oleh: Alvyna RohmatikaPengantar

Dalam kajian psikologi pendidikan, teori belajar merupakan salah satu fondasi penting yang membantu kita memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi. Salah satu teori belajar yang berpengaruh dan memberikan kontribusi signifikan adalah teori koneksionisme yang dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike.

Thorndike (1874-1949) adalah seorang psikolog Amerika yang dianggap sebagai salah satu pelopor aliran behaviorisme dalam psikologi. Teori belajarnya, yang dikenal sebagai teori koneksionisme, menawarkan pandangan unik tentang bagaimana manusia dan hewan belajar. Melalui serangkaian eksperimen, Thorndike mengembangkan prinsip-prinsip dasar yang menjelaskan mekanisme belajar secara detail.

Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi ide-ide kunci dari teori koneksionisme Thorndike, membahas implikasinya dalam pembelajaran, serta melihat bagaimana teori ini berkembang dan dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran lain dalam sejarah psikologi.

Gagasan Utama Teori Koneksionisme

Inti dari teori koneksionisme Thorndike adalah bahwa belajar terjadi melalui pembentukan asosiasi atau koneksi antara stimulus yang diterima oleh individu dan respons yang dihasilkan. Thorndike menggambarkan ini sebagai "mekanisme saraf" yang menghubungkan antara kesan-kesan indera (sense impressions) dengan dorongan untuk bertindak (impulses to action).

Terdapat beberapa gagasan utama dalam teori koneksionisme Thorndike:

1. Selecting and Connecting
Thorndike meyakini bahwa proses belajar pada dasarnya melibatkan seleksi (selecting) dan penghubungan (connecting) antara stimulus dan respons. Melalui "coba-coba" (trial and error), individu akan memilih respons yang tepat dan menghubungkannya dengan stimulus yang relevan.

2. Belajar Bersifat Incremental, Bukan Insightful
Menurut Thorndike, belajar terjadi secara bertahap, bukan dalam lompatan besar atau pemahaman tiba-tiba (insightful). Proses belajar berlangsung secara sistematis, sedikit demi sedikit, bukannya dengan pemahaman mendadak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline