Sudah setahun lebih pagelaran UFC diadakan di teritori Asia, khususnya di negara Singapura. Terakhir pada UFC 275 yang diadakan di Singapore Indoor Stadium memperlihatkan perebutan sabuk kejuaraan kelas light heavyweight antara Jiri Prochazka dan Glover Teixeira dan perebutan sabuk kejuaraan kelas flyweight wanita antara Valentina Shevchenko dan Taila Santos. Selain itu, acara tersebut memberikan panggung kepada para anak-anak emas Indonesia yang akan bertarung dalam Road to UFC untuk mendapatkan kontrak UFC.
Sebut saja seperti Jeka Saragih, Rama Supandi, Angga Hans, Gugun Gusman, dan Jeremia Siregar. Kabar baiknya adalah Jeka Saragih berhasil menjadi orang pertama yang akan berkompetisi di Oktagon UFC walaupun kalah dalam grand final melawan Anshul Jubil. Melihat ramainya acara pertarungan MMA Internasional di Singapura, UFC kini kembali mengadakan pagelaran MMA disana pada UFC Fight Night: Max Holloway vs Chang Sung Jung (The Korean Zombie). Di samping itu, UFC merencanakan kembali ajang Road to UFC Season 2 yang mana Indonesia menjadi bagian dari kompetisi MMA bergengsi tersebut.
Sebelum memasuki ke acara utama UFC Singapore 2023, mungkin para penggemar MMA sudah tidak asing lagi dengan nama Chang Sung Jung atau disebut sebagai The Korean Zombie yang sudah menjadi petarung veteran aktif di UFC semenjak tahun 2017. Dia merupakan petarung yang terkenal akan teknik kuncian twister, selain itu dia mampu bertahan dari gempuran lawannya tanpa ampun hingga pertarungan berakhir. Maka dari itu, dia mendapatkan julukannya karena kemampuan resiliensi yang eksplosif.
Pada masa primanya dia telah mengalahkan beberapa kontestan UFC terkenal saat ini seperti Dustin Poirier, Dan Ige, dan Frankie Edgar. Tetapi, dia sempat berhenti untuk waktu yang cukup lama karena menjalankan wajib militer di negaranya. Akibatnya, TKZ tidak lagi mempunyai kemampuan bertarung sebaik seperti dulu dan tidak mampu melancarkan bahasa inggrisnya. Enam belas bulan berlalu sejak kekalahannya melawan Alexander Volkanovski, kini TKZ dipertemukan kembali dengan Max Holloway di Singapura sebagai pertarungan penutup sebelum pensiun.
Pertarungan antara TKZ dan Holloway berlangsung hingga tiga ronde, dimana pada ronde pertama mereka masih bermain aman dengan menjaga tempo. Holloway berhasil melancarkan beberapa serangan signifikan yang mengenai kepala TKZ, namun dia membalaskan balik serangan ke lawannya. Jika dilihat dari total serangan signifikan yang mendarat, Holloway memenangkan ronde pertama secara mutlak. Berlanjut hingga ronde kedua, Holloway berhasil menjatuhkan TKZ ke kanvas arena bahkan mengira dia sudah selesai.
Nyatanya TKZ masih sadar diri dan Holloway secara langsung mengunci TKZ dengan teknik D'Arce Choke. Tetapi kuncian tersebut lepas hingga TKZ berhasil kembali berdiri dan melakukan clinch ke Holloway hingga waktu yang cukup lama. Melihat bagaimana resiliensi lawannya dalam bertarung, Holloway sempat kebingungan bagaimana cara mengalahkan TKZ yang sebenarnya. Memasuki ronde ketiga dimana menjadi puncak dari pertarungan ini dimana TKZ menggempur lawannya dengan cara klasik, namun sayangnya Holloway mendapatkan celah besar dari kecerobohan TKZ dan menjatuhkan TKZ kedua kalinya dengan pukulan knockout.
Holloway berhasil membuktikan kembali dirinya sebagai nomor 1 contender dari divisi featherweight UFC dan telah menyapu bersih top 10 dari kelas beratnya. Di sisi lain, TKZ harus menerima kekalahan ini dan berakhir sudah karir MMAnya pada acara ini karena pada post-fight interview dia mengumumkan untuk pensiun dari dunia MMA.
Mendengar keputusan TKZ untuk berhenti dari MMA, hal ini bisa dinilai positif baginya karena UFC telah memberikan panggung terakhir yang didukung oleh para penggemar asia di kawasan arena stadium. Holloway sebagai lawannya mengapresiasi usaha TKZ yang telah berkecimpung di UFC selama 7 tahun dengan memiliki resume sangat baik. Saat keluar dari arena oktagon, lagu Zombie karya The Cranberries berkumandang dan semua penggemar melantunkan momen terakhir TKZ berada di UFC.