Lihat ke Halaman Asli

Alvriza Mohammed Fadly

Mahasiswa Film dan Televisi UPI 2020

Review Film: Eternals

Diperbarui: 10 November 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1.1. Poster Eternals (Sumber : IMDb/Disney)

Marvel Cinematic Universe's Eternals adalah salah satu film MCU phase 4 terbaru  disutradarai oleh Chloe Zhao, seorang sutradara berdarah China yang pernah memenangkan piala oscar 2021 dan diperankan oleh beberapa talenta yang hebat seperti Gemma Chan, Richard Madden, dan Angelina Jolie. Film ini menceritakan mengenai sekelompok makhluk abadi bernama Eternals yang mempunyai misi untuk melindungi umat manusia dari ancaman makhluk predator The Deviant. Ajak sebagai ketua Eternals diutus oleh Celestial Arishem untuk memusnahkan semua The Deviant hingga habis tidak bersisa. 

Tahun 2021 sepertinya adalah tahun dimana film Disney dan MCU bangkit kembali setelah dipukul oleh pandemi satu tahun yang lalu, dimana ekonomi dunia termasuk sektor hiburan sedang terpuruk akibat lockdown. Setelah lebih dari beberapa bulan, bioskop kembali dan rumah produksi film kembali memasukkan karya produksinya kedalam pasar sinema. Kali ini, MCU merilis beberapa karyanya melewati layanan streaming dan teater bioskop. Total 3 film box office yang sudah dikeluarkan oleh MCU tahun ini, yaitu Shang Chi, Black Widow, dan Eternals.

Satu hal yang saya sangat tertarik dari Eternals sendiri adalah cerita dari komik superhero tersebut, dimana mereka mulai merepresentasikan eksistensi pengatur alam semesta dan dunia oleh makhluk kosmik Celestials. Sebenarnya mereka sudah pernah ditampilkan beberapa kali dalam film MCU sebelumnya, misalkan Thor:The Dark World serta GOTG 1 dan 2, namun ketiga film tersebut belum melibatkan makhluk kosmik tersebut secara keseluruhan. Eternals adalah film yang secara penuh memperkenalkan Celestials sebagai salah satu bagian dari hal bersifat kosmik. 

Gambar 1.2. Celestial Eson The Searcher (Sumber : Guardians Of The Galaxy / Disney )

Pertama-tama film memperkenalkan beberapa tokoh Eternals yang hadir sebagai makhluk kosmik yang membantu kehidupan umat manusia dari ancaman predator The Deviant. Sudah lebih dari 5000 tahun mereka hidup harmonis dengan manusia, seakan-akan mereka mulai menyatu dengan merkea. Tetapi, seiring dengan waktu yang berjalan manusia menimbulkan konflik yang mengakibatkan korban jiwa. Eternals dituntut untuk tidak ikut terlibat dengan konflik manusia karena dengan terjadinya konflik manusia akan menciptakan teknologi yang baru untuk kepentingan tertentu. 

Akibatnya, anggota dari Eternals memisahkan diri karena permasalahan internal antara Ajak bersama teman-temannya. Waktu sudah menunjukkan zaman modern, dimana teknologi sudah sangat canggih dan maju. Para anggota Eternals yang tersisa hidup layaknya seperti manusia, akan tetapi terjadi momen dimana The Deviant kembali menyerang muka bumi setelah beribu-ribu tahun. Anggota Eternals terpaksa bereuni kembali untuk menghabiskan mereka sekali lagi, dalam upaya melawan mereka terdapat rahasia dan kebenaran yang disembunyikan dan sedikit demi sedikit terungkap kebenaran dari misi mereka di bumi.

Film ini menggunakan alur maju-mundur, dimana terdapat satu kejadian kebelakang yang menjelaskan kenapa satu konflik ini muncul. Ada beberapa hal yang sedikit mengejutkan, tentunya untuk membangun tensi cerita yang mengerucut hingga puncaknya di akhir. Tetapi, permasalahannya film Eternals membangun ceritanya dengan sangat slow-paced. 

Terdapat adegan yang menceritakan latar belakang tokoh Eternals yang hampir semuanya dijelaskan secara detail, misalkan apa yang terjadi sebelumnya dengan tokoh ini dan bagaimana kelanjutannya (live or die?). Jika dilihat dari latar belakang Sutradaranya, Chloe Zhao terkenal dengan ciri khasnya dalam menceritakan kehidupan sehari-hari masyakarat kelas pekerja. Gaya dari Chloe ini tidak cocok dengan film superhero yang notabenenya banyak adegan perkelahian hero and villain

Babak pertama dan kedua film, penonton kemungkinan akan merasakan bosan karena cerita dipusatkan pada latar belakang setiap tokoh dan minimnya adegan pertengkaran yang menendang. Saat memasuki babak ketiga, barulah film ini dirasakan sebagai blockbuster movie (Multiple Fight Scenes, Conclusion, and Peak of Conflict). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline