Trichomonas vaginalis, Parasit yang Menggelikan
~Alviyatun~
Trichomonas vaginalis adalah salah satu jenis parasit yang sering ditemukan di area alat kelamin wanita. Pun tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan pula pada alat kelamin pria. Trichomonas, sp ini ditemukan apabila seseorang terindikasi infeksi Trichomoniasis, karena parasit ini menyebabkan infeksi yang disebut Trichomoniasis.
Bagaimana parasit ini bisa ditemukan? Penemuan parasit ini dengan cara dilakukan swab pada area vagina. Swab dilakukan oleh tenaga medis dengan alat bantu cotton swab, kemudian dioleskan pada obyek glass, dan diperiksa oleh tenaga Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) di laboratorium.
Di laboratorium, sampel swab vagina ini ditetesi dengan larutan NaCl 0,85 %, ditutup dengan deck glass (kaca tipis), kemudian diperiksa di bawah mikroskop perbesara obyektif 40x. Jika sampel tersebut mengandung parasit Trichomonas vaginalis, maka akan nampak jelas makhluk kecil itu bergerak lincah dengan flagellanya (cambuk) yang menari-nari. Namun, terkadang ditemukan pula dalam kondisi sudah tak bergerak lagi.
Selain ditemukan dalam sampel swab vagina, tak jarang parasit ini ditemukan pula pada sampel urin. Sampel urin tercemar lendir yang berasal dari dalam vagina.
Ukuran parasit ini adalah 15-18 mikrometer, sehingga tak nampak dengan mata biasa. Namun, keberadaannya bisa diketahui melalui beberapa gejala yang muncul sebagai berikut:
- Gejala pada wanita:
- Keputihan dan berbau amis pada vagina, terkadang sampai berwarna kuning
- Terasa gatal, panas menyengat seperti rasa terbakar di area V
- Nyeri saat berhubungan
- Gejala pada pria:
- Muncul lendir saat buang air kecil
- Nyeri saat buang air kecil
- Sakit, dan bengkak pada ujung penis
- Rasa sering buang air kecil
Jika ditemukan gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat,untuk memastikan apakah tanda tersebut sebagai indikasi penyakit Tricomoniasis atau bukan.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama telah mampu melayani kasus seperti ini, terutama Puskesmas yang memiliki klinik Infeksi Menular Seksual (IMS).