Lihat ke Halaman Asli

Alviyatun

ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pemeriksaan RDT Antigen Negatif, Haruskah Dikonfirmasi Ulang dengan NAAT(RT-PCR)?

Diperbarui: 12 Juni 2021   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: www.sonora.id

Pengalaman Pribadi dan Pembekalan kepada Anak

Sakit adalah sesuatu yang tak pernah diharapkan oleh siapapun. Terlebih jika terdiagnosa Covid-19. Covid-19 adalah penyakit yang saat ini masih menghangat dalam setiap berita di media televisi maupun koran-koran. Hari  Jum'at tanggal 11 Juni 2021 tepat tujuh hari kami melakukan isolasi di rumah, karena salah satu anggota keluarga terkonfirmasi Covid-19.

Penyakit tersebut qodarullah menghampiri anak kami dan saya merasa khawatir karena di dalam rumah kami ada nenek kami berusia lanjut bahkan sudah memasuki usia 90 tahun. Lansia adalah usia rentan resiko jika sampai terpapar Covid-19. Tetapi kami sangat bersyukur, dari hasil tes PCR yang dilakukan pada keluarga kontak erat kami berempat dinyatakan Negatif tidak terkonfirmasi Covid-19.

Bagaimana anak saya bisa terdiagnosa Covid-19?

Tepatnya tanggal 28 Mei 2021 pagi, anak saya minta dipijat di bagian punggung. Permintaan pijat ini adalah hal yang biasa dia lakukan, jika merasa badannya kecapekan. Saat memijat itulah tangan saya merasa punggungnya hangat tak seperti biasa.

"Kok anget ya, Le?"

"Tak apa-apa,"katanya.

Saya pun tak begitu mengkhawatirkan, tetapi tetap melakukan observasi sampai malam. Suhu tubuh anak saya terasa panas pada malam itu, dan ia pun mulai merasa sekujur tubuhnya tidak enak, persendian mulai terasa sakit. Duh...saya sudah mulai khawatir, tetapi tetap berbaik sangka bahwa semoga hanya malam ini saja seperti yang sudah-sudah langsung sembuh. Namun, saya tetap berhati-hati dan mulai menerapkan pemakaian masker di dalam rumah untuk seluruh anggota keluarga.

Sementara itu jiwa selidik saya mulai bekerja dengan menanyakan bagaimana kondisi saat latihan olahraganya pada malam Kamis sebelumnya (26 Mei 2021). 

Malam Kamis adalah waktu ia berlatih olahraga silat secara rutin. Dalam bayangan saya tentu yang namanya latihan bertemu teman-teman tidak mungkin bila tidak saling sapa dan bercakap-cakap. Walau pun menurut informasi yang saya terima latihan tetap menjaga protokol kesehatan, jaga jarak, menggunakan masker, tidak berjabat tangan sebagaimana dahulu sebelum masa pandemi.

Observasi tetap saya lakukan, pada hari berikutnya ada gejala tenggorokan sedikit tidak nyaman. Patokan saya jika pada hari ke tiga panas tidak turun, baru saya periksakan ke layanan kesehatan, kecuali kalau ada gejala lainnya yang memberatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline