Lihat ke Halaman Asli

Alviyatun

ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menikmati Mie Lethek dan Mides Khas Bantul Yogyakarta

Diperbarui: 2 April 2021   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gooddokter.co.id

Penulis : Alviyatun

Mie adalah makanan populer di Indonesia. Hampir semua orang menyukai jenis makanan ini. Beragam jenis mie yang praktis bisa menggantikan peran sebagai nasi sebagai makanan pokok. 

Antara nasi dan mie, keduanya sama-sama mengandung karbohidrat, bahkan karbohidrat dalam mie lebih tinggi dibanding nasi. Berikut perbandingan mie instan dengan nasi menurut gooddokter.co.id :

Nah dari data tersebut, sekilas nampak mie instan lebih unggul kandungan nilai gizinya, sehingga saat makan mie lambung terasa sangat penuh.
Bagaimana dengan mie lain? Mie basah misalnya yang juga menjadi alternatif kuliner pengganti nasi.

 Ada beberapa jenis mie basah dikenal di Indonesia. Mie basah ini berasal dari mie kering yang ditambahkan air dalam proses memasaknya. Mie jenis ini bisa tahan lama dalam kondisi kering.  Tetapi ada pula mie yang memang dari pengolahan bahan baku sampai sebelum menjadi hidangan memang sudah basah. Mie jenis ini hanya tahan paling lama 1 hari pada suhu ruangan.

Kandungan nilai gizi mie basah per 100 gramnya menurut Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2005) adalah sebagai berikut :

Dok Direktorat Gizi Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Walau dari tabel di atas mie basah nampak lebih sedikit kandungan gizinya, tetapi dalam porsi yang sama keduanya bisa mengenyangkan. Dan kalau sudah makan mie, jangan makan nasi lagi dalam waktu yang sama ya. Pilih salah satu.  

Mie basah banyak jenisnya. Di Yogyakarta khususnya di kota Bantul ada beberapa varian mie basah diantaranya :


1. Mie lethek

Ilustrasi Mi Lethek : https://www.indonesia-tourism.com/


Kata Lethek diambil dari Bahasa Jawa artinya kotor. Penamaan ini merujuk pada penampilan mie yang tidak secerah mie kering lain. Mie lethek berwarna kecoklatan karena dibuat dari tepung tapioka dan gaplek (singkong kering). Mienya pun diolah secara tradisional, bahkan untuk proses penggilingannya juga masih menggunakan sapi sebagai tenaga penggerak gilingannya (Sumber).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline