Lihat ke Halaman Asli

Rokok=Produk Bahan Kimia

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok merugikan kesehatan kita, tetapi mengapa orang lain masih saja merokok? Perusahaan pun masih saja memproduksi berbagai jenis rokok dengan disertai iklan yang sanagt menarik perhatian. Dikatakan merugikan kesehatan karena dalam satu batang rokok menggandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, 400 diantaranya beracun dan kira-kira 4o di antaranya menyebabkan kanker. Dapat dikatakan bahwa rokok pada dasarnya merupakan sebuah pabrik bahan kimia yang berbahaya bai kesehatan. Rokok sangant membahayakan kesehatan kita karena dapat menimbulkan berbagai penyakit diantaranya jantung dan kanker disaluran pernapasan. Makin dalam ia menghisap rokoknya maka makin tinggi kadar tar yang di isapnya sehingga semakin tinggi kemungkinan untuk menderita penyakit kanker . nikotin sangat berpengaruh pada kulit yang berakibat kulit akan menjadi sering, kasar,pucat dan timbul garis-garis ketuaan yang menyebabkan proses penuaan dini. Bagi wanita hamil yang perokok, bayi yang dilahirkan akan menaglami apa yang dinamakan denahn agngguan pertumbuahn serta kelainan ajntung atau keleinan saraf. Menghiap rokok selain menggaggu kesehatan perokok juga mengganggu kesehatan orang lain .selain itu rokok juga dapat menyebabkan gangguan di rongga mulut sehingga nafas berbau, napas pendek, bibir menjadi hitam dan dada sesak, sakit tenggorokan, merusak gigi dan gusi. Merokok merupakan jembatan untuk menggunakan minuman kerasdan narkoba karena dengan memperoleh kepuasan dari merokok, si perokok akan meningkatakan kepuasaannya dengan mencoba untuk minum minuman keras dan narkoba yang akan lebih merusak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline