Planet J1407b ditemukan Pada Tahun 2012 oleh Erik Mamajek dan Kenworthy, di Pusat Observasi Leiden di Belanda dan Universitas Rochester di New York. Namun, baru di awal tahun 2015 cincin J1407b dapat dipetakan.
Seperti kebanyakan Eksoplanet lainnya, planet ini ditemukan juga dengan metode transit, yaitu metode yang mendeteksi penurunan kecerahan bintang saat planet melintas di depannya. Cincin planet J1047b meminum diameter berasal dari jarak 30 juta kilometer dari pusat planetnya dan membentang sejauh 90 juta kilometer. Kurva cahaya menyiratkan para astronom bahwa diameter sistem cincin hampir 120 juta kilometer, lebih dari 200 kali lebih besar dari cincin Saturnus. Suhu dari planet J1047 cukup panas yaitu sekitar 1000 hingga 2000 derajat Celcius, hal ini terlalu panas untuk membuat cincin es seperti planet Saturnus.
Bintang J1407 serta planetnya terbentuk secara bersamaan pada 16 juta tahun lalu. Dibandingkan Matahari dan Bumi kita yang sudah berusia 4,5 miliar tahun, Planet J1407 tata serya nya tergolong sangat muda. Cincin planet J1407b sedang berada dalam proses awal pembentukan bulan.
Para astronom memperkirakan bahwa pasangan cincin J1407b memiliki periode orbit sekitar 1 dekade atau 10 tahun. Massa J1407b sulit untuk diperkirakan, tetapi kemungkinan besar dalam antara 10 hingga 40 massa Jupiter
Cincin J1407b sendiri terdiri dari debu luar angkasa yang membentuk total 30 lapisan cincin kecil. Apabila seluruh debu tersebut disatukan, maka dapat terbentuk sebuah planet dengan berat yang sama dengan bumi, yakni sekitar 6,5 miliar triliun ton!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H