Lihat ke Halaman Asli

Mohammad Alvin Nur Rohman

Seribu Cahaya Kasih

Gaya Beda Pak Edi

Diperbarui: 29 April 2021   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar kalian semua? Jangan lupa jaga kesehatan yaa. Di sini aku akan bercerita tentang kesan pesanku mengenai pembelajaran mata kuliah kewarganegaraan dengan Bapak Edi Purwanto sebagai dosen pengampu selama satu semester ini. Saat itu pertama kali aku mendapati krs dimana saat itu aku bingung apa ini krs eh ternyata itu merupakan pemilihan ulang mata kuliah beserta dosen pengampu per semester untuk semester selanjutnya. 

Di saat itu aku bingung harus berbuat apa, aku cuma ikut-ikutan temanku untuk memilih krs. Salah satu mata kuliah yang menjadi bahan pertanyaanku yakni mata kuliah kewarganegaraan. Ini mata kuliahnya ngapain sih? Sistem belajarnya gimana? Metodenya seperti apa? Nanti belajar apa aja? Semua pertanyaanku tersebut terjawab setelah pertemuan kedua, biasalah kalo masih pertemuan pertama perkenalan dulu. 

Siapa sih yang ngga tau peribahasa atau apa lah itu yang mengatakan "Kalau ngga kenal maka tak sayang." Peribahasa yang cukup populer dan terkesan pasaran pada saat sesi perkenalan apalagi saat pertemuan pertama hehehe. Pada pertemuan kedua ini pertanyaanku sedikit terjawab dimana pertemuan ini aku diberi tugas untuk mengulik kebudayaan serta kesenian yang berkembang di daerah masing-masing. 

Dalam benakku "loh kok gini yaa" terus apa yang akan dibahas di mata kuliah kewarganegaraan? Selagi aku memikirkan pertanyaan tersebut, aku mencari informasi tentang kebudayaan serta kesenian yang berkembang di daerahku. Dan akupun menemukan kesenian Jaranan sebagai ikon kotaku yaitu Kota Kediri. Aku diberi tugas untuk mewawancarai seorang yang berkepentingan di kebudayaan atau kesenian tersebut terkait segala hal, dan akupun mengaitkan tentang kondisi ditengah pandemi saat ini. Sebelumnya aku ngga tau harus apa, berhubung aku punya teman yang bertempat tinggal dekat dengan daerah kesenian jaranan tersebut berkembang, akupun bergegas untuk mendatanginya. 

Sebenarnya, aku anak yang pemalu dan ngga sering sih keluar rumah bisa disebut anak rumahan yang ngga tau apa-apa yang ada dan terjadi diluar sana. Awalnya aku terpaksa melakukan wawancara serta mendatangi mereka sebagai seorang yang berkepentingan didalam kesenian tersebut karena tugas yang diberikan oleh dosenku. Setelah melakukan wawancara dengan mengunjungi rumah seorang yang berkepentingan didalam kesenian jaranan tersebut aku jadi tahu rasanya bertamu ke rumah orang yang baru kukenal saat itu juga. 

"Ohh begini yaa rasanya" dalam benakku. Meskipun awalnya aku agak malu-malu tapi lanjut aja lah tugas woi tugass. Tidak sampai disitu, akupun harus membuat artikel mengenai hasil dari wawancaraku terhadap seorang yang berkepentingan didalam kesenian jaranan yang kudatangi rumahnya tadi. Tidak tanggung-tanggung, artikel tersebut harus memuat minimal 800 kata. Waduh dipikir-pikir banyak juga nih yang harus kutulis untuk tugas membuat artikel tentang kebudayaan serta kesenian yang berkembang didaerah masing-masing ini. Udah laksanain aja mblo, eh hehehe.

Udah selesai satu tugas untuk minggu ini dan udah aku kirim link artikelku, eh tau tau besok dah ada tugas lagi hmmm. Tugas untuk minggu depan yakni belajar tentang agama lain yang pasti selain Islam yaa. Ketika tugas ini melandaku, masih terbesit di kepalaku apa sih yang akan dibahas mengenai mata kuliah kewarganegaraan ini kok malah suruh wawancara sambil kunjung-kunjung. Apa sih yang di inginkan Pak Edi sebagai dosen pengampu mata kuliah kewarganegaraan ini. Udah ah, jalanin aja dulu tugas selanjutnya. Aku langsung teringat temanku saat SMA dulu ada yang beragama Hindu. Dan disitu aku langsung contact dia. 

Waktu itu aku bertanya-tanya tentang agamanya, apa-apa saja yang ada di agamanya. Dan disitu ia menjelaskan bahwa agamanya itu mengajarkan kebaikan dan tidak hanya agamanya sendiri namun pada hakikatnya semua agama sama yaitu mengajarkan kebaikan. Tidak hanya itu, dalam agama Hindu juga banyak tradisi salah satunya pengarakan ogoh-ogoh yang mana disitu terdapat umat agama lain yang membantu pelaksanaan tradisi ataupun perayaan tersebut. Lalu ia mengatakan bahwa toleransi dalam beragama sangat penting untuk kemaslahatan umat beragama di Indonesia. 

Dari wawancaraku tersebut dapat kuambil kesimpulan yakni toleransi dalam beragama. Dan lagi-lagi aku terbesit tentang apa sih yang akan dibahas mengenai mata kuliah kewarganegaraan. Nah ini menjadi jawabannya. Ternyata dalam pelaksanakan tugas ini, Pak Edi tidak semata-mata memberikan tugas kepada mahasiswanya namun ternyata beliau memberikan pelajaran dengan cara dan gaya pengajaran yang berbeda, berbeda disini lain dari yang lain, yang biasanya dosen memberikan materi dan menerangkan dari materi yang dibawa namun tidak dengan Pak Edi, yakni dengan wawancara dan berkunjung ke rumah narasumber dengan tujuan untuk melatih keberanian dan percaya diri untuk dapat terjun ke masyarakat dan pelajaran-pelajaran lain seperti yang dapat kuambil dari wawancara salah satu temanku yang beragama Hindu yakni toleransi dalam beragama yang mana penting sekali adanya untuk menciptakan kemaslahatan umat beragama di Indonesia.

Semua pertanyaanku udah terjawab sampai sini, dengan metode yang Pak Edi berikan ini sangat baik untuk melatih kemampuanku dalam segala hal terutama keberanian. Yang awalnya malu-malu akhirnya sedikit-sedikit bisa mengubah itu semua. Namun yang agak nyesek sih pas bikin artikelnya itu, dengan ketentuan minimal 800 katanya yang waahh. Tapi ngga papa, itu semua merupakan proses untuk menjadi lebih baik lagi. Terimakasih Pak Edi udah mau membimbing kami sebagai mahasiswa satu semester ini. Jika ada salah kata mohon maaf. Sekian dari saya wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline