Lihat ke Halaman Asli

Alvin Nurwahyu

manusia_bawang, glodak_ways

1 dari 1000

Diperbarui: 17 Agustus 2020   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terik siang mentari menyengat tubuh, jaket kulit tebal aku kenakan.
Dingin udara pegunungan menyentuh tubuh, kulepaskan sweaterku, hanya kaos tipis pelindung tubuhku.
Ini adalah caraku merasakan sedikit dingin dalam terik mentari, lewat angin yang mengalir lembut disela jari jemari.
Inilah caraku merasakan sedikit hangat dalam dingin beku, lewat sentuh dan kepulan udara dari mulutku.

Inilah caraku untuk merasakan secuil kasih dalam bongkahan amarah. Sejumput kesedihan dalam sekarung gandum kebahagiaan. Setetes cinta dalam kubangan samudra benci, sepercik rasa jengah dalam derasnya air terjun mahabbah.

Dan itu semua tak ayal agar aku terbiasa, mampu lebih peka dalam menghadapi semuanya. Entah itu baik atau buruk, entah cinta atau benci, entah itu amarah atau kasih, entah itu suka atau duka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline