Lihat ke Halaman Asli

Bersaing dalam Era Globalisasi

Diperbarui: 30 November 2016   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Manusia yang cerdas dalam era globalisasi ialah orang yang pandai dan bijak bendung pengaruh buruk dari globalisasi.” ― Susilo Bambang Yudhoyono

“Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.” (Maryati Kun, Sosiologi, 2007, Halaman 37). Dalam memasuki Masyarakat Ekonomi Asean yang telah dimulai sejak akhir tahun 2015, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mempersiapkan diri untuk persaingan yang akan di hadapi dalam proses mendunia ini.

Masyarakat Ekonomi Asean tentu memiliki dampak yang membawa Indonesia untuk menjadi lebih baik lagi, seperti menciptakan lapangan kerja baru yang sangat luas dan meningkatkan kesejahteraan banyak orang. Namun, hal ini akan menjadi dampak buruk apabila manusia di Indonesia sendiri belum siap untuk menghadapi era globalisasi ini.

Dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean, hal tersebut dapat membuka arus perdagangan, bahkan dalam sektor jasa pun akan mudah untuk masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia harus dapat membenahi kualitas sumber daya manusia di negara ini agar nantinya dapat bersaing dalam hal kemampuan dengan sumber daya manusia dari negara lainnya di asia tenggara. Hal ini dapat dimulai dengan memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, yang tentunya dengan bantuan dari beberapa program pemerintah seperti adanya sekolah gratis bagi orang-orang yang kurang mampu dan wajib belajar sampai tamat sekolah menengah akhir. 

Agar sejak dini, masyarakat Indonesia sudah dipupuki oleh pendidikan yang berkualitas. Dengan memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, masyarakat Indonesia bukan hanya dapat bersaing dengan warga negara asing yang bekerja di Indonesia saja. Bahkan, bisa jadi orang Indonesia sendiri yang bekerja di luar wilayah Indonesia, jika dapat memenuhi kualifikasi dan memiliki kualitas yang mumpuni.

Kedua, yang dapat dilakukan adalah menuntut masyarakat Indonesia untuk kreatif. Karena pada dewasa ini ekonomi kreatif sangat menonjol dan untuk dapat bertahan, manusianya harus dapat memunculkan ide-ide baru yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain. Dengan kreatifitas itu masyarakat Indonesia dapat membuat usaha start up seperti yang sekarang ini sudah mulai banyak berkembang. Contohnya adalah Go-Jek, Uber, Grab, dan usaha start up business lainnya. Selain dapat bertahan dalam bersaing dengan usaha dari luar negeri juga hal tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang tentunya dapat terbuka lebar bagi bangsa Indonesia.

Ketiga, masyarakat Indonesia juga harus dipupuki oleh banyak pelatihan, agar masyarakat Indonesia bukan hanya memiliki tingkat intelektual yang tinggi. Tetapi juga masyarakat Indonesia dapat memiliki sebuah keahlian dalam bidang tertentu .

Sebagai kesimpulan dalam tulisan mengenai persaingan dalam era globalisasi ini, globalisasi memang baik adanya untuk perkembangan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, dan dalam bidang lainnya. Namun, hal tersebut dapat membawa dampak yang buruk bagi suatu negara terutama Indonesia bisa sumber daya manusianya belum siap untuk menghadapi globalisasi tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, harus kreatif, dan harus memiliki keahlian dalam bidang tertentu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline