Lihat ke Halaman Asli

Alvin EkaPrasetya

Tenaga Pendidik

Media Sosial, Minat Baca Kita, dan Matinya Kepakaran

Diperbarui: 21 Juni 2023   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah derasnya laju perkembangan teknologi saat ini, adakah yang tidak memiliki minimal satu media sosial di dalam kehidupannya? Rasanya sulit menemukan jawaban 'ada' atas pertanyaan itu, terlebih di wilayah-wilayah yang sudah terjangkau internet. 

Sebagaimana dikutip dari laporan We Are Social pada januari 2023, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang, atau setara dengan60,4% dari populasi yang ada di Indonesia.

Adapun, platform media sosial paling popular di Indonesia menurut We Are Social adalah Whatsapp dengan persentase penggunaan mencapai 92,1% per Januari 2023, diikuti oleh Instagram dengan 86,5%, Facebook 83,8%, dan Tiktok 70,8%. Memang masih terdapat beberapa platform media sosial lainnya, tetapi tidak sepopular empat platform media sosial itu.

Rata-rata orang Indonesia menggunakan internet selama 7 Jam 42 menit setiap harinya. Dari durasi rata-rata itu, waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial per hari mencapai 3 jam 18 menit alias yang tertinggi kesepuluh di dunia.

Media sosial sejatinya sering digunakan untuk banyak hal, mulai dari hiburan, sampai perniagaan. Tetapi, menurut survei Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Katadata Insight Center (KIC), sebagian besar orang menggunakan media sosial untuk melihat-lihat saja. 

Sisanya melakukan update status atau berbagi foto/video, berbagi berita dari media daring, mencari teman, serta berjualan secara daring. Artinya cukup banyak waktu terbuang hanya untuk sekadar melihat-lihat segala yang ditawarkan oleh media sosial.

Internet dan media sosial jelas telah memengaruhi kehidupan sosial dalam bermasyarakat. Termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. 

Salah satu pola negatif yang dihasilkan dari media sosial adalah bagaimana terkikisnya rentang perhatian kita. 

Rentang perhatian adalah jumlah waktu yang dihabiskan untuk fokus pada tugas sebelum menjadi terganggu. Menurut penelitian ilmiah, rentang perhatian kita menurun drastis hanya dalam 15 tahun.

Berdasarkan studi Microsoft Corporation, orang sekarang umumnya kehilangan konsentrasi setelah delapan detik dari yang semula memiliki rentang perhatian 12 detik, yang artinya menurut para ilmuan rentang perhatian kita lebih pendek daripada ikan mas yang mampu fokus pada objek selama sembilan detik.

Ragam informasi yang bergerak begitu cepat di media sosial membuat distraksi terhadap rentang perhatian kita, sehingga hasrat untuk menuju ke aktivitas atau sensasi lain menjadi tak tertahankan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline