Lihat ke Halaman Asli

Alvin Demas

Mahasiswa

Analisis Wacana Tekstual dan Kontekstual: Sebuah Tinjauan Teoretis

Diperbarui: 28 Mei 2024   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wacana merupakan satuan bahasa yang utuh, yang dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal yang paling tinggi dan paling besar (Chaer, 2012:267). Analisis wacana, sebagai sebuah disiplin ilmu, memiliki peran penting dalam memahami dan menggunakan bahasa secara efektif. Menurut Mulyana (2005:1), analisis wacana membantu pemakai bahasa untuk memahami dan menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Dalam analisis wacana, terdapat dua pendekatan utama, yaitu analisis wacana tekstual dan analisis wacana kontekstual.

Pengertian tekstual, menurut Kridalaksana (2008:67), adalah satuan bahasa yang berbentuk teks dan memiliki sifat abstrak dalam bidang deretan atau wacana kalimat dan kata. Analisis wacana tekstual berfokus pada teks itu sendiri, menelaah aspek internal seperti kohesi dan koherensi. Sumarlan (2010:109) menyatakan bahwa analisis wacana tekstual berarti menganalisis teks secara internal dengan menelaah bentuk (kohesi) dan maknanya (koherensi).

Kohesi merujuk pada hubungan bentuk antar elemen teks yang membuat teks tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh. Kohesi dapat dilihat melalui penggunaan konjungsi, referensi, substitusi, elipsis, dan leksikal. Koherensi, di sisi lain, berkaitan dengan hubungan makna antar elemen teks yang membuatnya dapat dipahami secara logis dan konsisten. Kedua aspek ini sangat penting dalam analisis wacana tekstual karena memastikan bahwa teks tersebut tidak hanya terstruktur dengan baik secara gramatikal, tetapi juga bermakna secara logis.

Analisis wacana kontekstual adalah analisis yang berfokus pada hubungan antara teks dan konteks situasi atau latar belakang terjadinya suatu komunikasi (Oktavia & Zuliyandari, 2019:224-225). Pendekatan ini menekankan pentingnya memahami faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi produksi dan interpretasi wacana.

Menurut Sumarlam, dkk. (2003:47), analisis wacana kontekstual melibatkan aspek internal wacana serta seluruh ruang lingkup wacana secara eksternal. Konteks dalam analisis wacana kontekstual dibagi menjadi dua kategori utama: konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik. Konteks linguistik meliputi elemen-elemen dalam teks yang mempengaruhi makna, seperti kalimat sebelumnya atau sesudahnya. Konteks ekstralinguistik mencakup faktor-faktor seperti latar belakang budaya, situasi komunikasi, identitas penutur, dan hubungan antara penutur dan pendengar.

Analisis wacana tekstual dan kontekstual keduanya memiliki peran yang saling melengkapi dalam pemahaman wacana. Analisis tekstual memastikan bahwa sebuah teks dipahami dari segi struktur dan makna internalnya, sementara analisis kontekstual memberikan wawasan tentang bagaimana faktor eksternal mempengaruhi interpretasi teks tersebut. Keduanya diperlukan untuk analisis yang komprehensif, terutama dalam konteks komunikasi yang kompleks di mana pemahaman tidak hanya tergantung pada teks itu sendiri tetapi juga pada situasi dan latar belakang di mana teks tersebut dihasilkan.

Analisis wacana, baik tekstual maupun kontekstual, memberikan alat penting bagi pemakai bahasa untuk memahami dan menggunakan bahasa secara efektif. Pendekatan tekstual fokus pada aspek internal teks seperti kohesi dan koherensi, sementara pendekatan kontekstual mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi produksi dan interpretasi wacana. Dengan memahami kedua pendekatan ini, kita dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana bahasa bekerja dalam berbagai konteks komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline