Literasi merupakan kemampuan proses membaca dan menulis yang dilakukan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi. Masyarakat yang kurang sadar tentang manfaat dan makna literasi menyebabkan rendahnya literasi di Indonesia. Menurut beberapa survei yang telah dilakukan, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Indonesia tidak suka membaca buku. Hal tersebut disebutkan UNESCO yang memberikan fakta bahwa Indonesia berada di urutan kedua di bawah soal literasi dunia, artinya minat membaca masyarakat Indonesia masih sangat rendah dan sangat memprihatinkan. Fakta selanjutnya yaitu bahwa Perpustakaaan Nasional RI mengatakan bahwa sekitar 90 persen orang Indonesia suka menonton dibandingkan membaca buku artinya hanya 10 persen dari seluruh masyarakat Indonesia yang gemar membaca buku.
Kemampuan literasi sangat mempengaruhi penalaran dan kompetensi sehingga kurangnya kesadaran membaca memberikan dampak besar pada kemajuan masa depan bangsa ini untuk maju dan menjadi unggul. Meningkatkan minat membaca pada masyarakat merupakan hal yang sulit, karena semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi yang serba digital yang memberikan kemudahan masyarakat untuk mendapatkan informasi lewat gadget atau smartphone dalam bentuk gambar, animasi, film, video pendek lewat internet yang lebih mudah, murah dan bebas diakses siapapun dan kapanpun.
Masyarakat Indonesia lebih suka dan terbiasa menonton dan mendengar daripada literasi, hanya dengan memanfaatkan mata dan pendengaran akan lebih menarik untuk masyarakat daripada mengandalkan kemampuan membaca buku berhalaman-halaman dan memakan waktu lama. Maka dapat disimpulkan bahwa gadget menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat malas membaca buku, hal tersebut dilihat dari berapa waktu rata-rata orang menghasikan waktu untuk menggunakan gadget masing - masing. Hal ini tidak boleh dianggap remeh karena banyak negara maju di dunia memiliki budaya membaca yang tinggi.
Kesadaran budaya literasi masyarakat sangat penting untuk ditingkatkan karena rendahya budaya literasi masyarakat dapat memberikan beberapa dampak buruk, yaitu:
- Meningkatnya masalah kebodohan
- Meningkatnya kemiskinan
- Meningkatkan angka kriminalitas
- Rendahnya produktivitas kerja
- Kurangnya sikap bijak dalam menyikapi informasi
Bagaimana solusinya?
Pertama, meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran pentingnya membaca. Mengembangkan budaya literasi menjadi tantangan besar di era globalisasi saat ini. Keunggulan membaca adalah mampu me-recall memori sehingga dapat dikatakan sangat efektif. Dengan membaca maka akan memperoleh informasi lebih banyak dan menyeluruh. Menumbuhkan kesadaran membaca dapat dimulai sejak kecil dan dari lingkungan keluarga.
Kedua, mengoptimalkan sarana membaca. Dalam hal ini, sarana tersebut adalah perpustakan. Memperbanyak perpustakan dan menciptakan kondisi ruangan yang nyaman sakan mampu menarik masyarakat untuk meminjam lalu membacanya. Kondisi buku didalamnya juga mempengaruhi motivasi masyarakat dalam budaya literasi seperti apakah koleksi buku terbaru, apakah semua buku dapat ditemukan disana karena buku-buku lama dan minimnya koleksi perpustakan membuat masyarakat malas berkunjung.
Ketiga, meningkatkan program dan gerakan literasi. pemerintah memang sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mendorong literasi di Indonesia, namun masih banyak hal yang harus dievaluasi terutama dalam meningkatkan semangat yang konsisten untuk mengambangkan budaya literasi, baik disekolah maupun di masyarakat. Selain hal tersebut, tingkat literasi di Indonesia masih belum merata pada beberapa daerah. Budaya literasi harus mampu menerobos seluruh lapisan masyarakat dan dijadikan gaya hidup orang Indonesia karena masyarakat yang memiliki budaya literasi yang unggul adalah masyarakat yang mampu memecahkan masalah, menumbuhkan dan meningkatkan daya kreatif sehingga mampu bersaing sebagai individual maupun organisasi.
AR_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H