Lihat ke Halaman Asli

Alvina Khoiriyah

Bermimpi menjadi penulis

Ramadhan di Penghujung Malam

Diperbarui: 12 Mei 2021   20:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hallo buddy,, teman alvina semuanyaa...

Selamat malam, selamat menikmati sisa menu buka puasa, selamat menikmati kebersamaan dalam bulan ramadhan ini.

Bagaimana kabarnya semua?? Masih sehat dan tetap semangat tentunya,,, karena semua teman alvina disini sangat bersemangat dalam menjalani puasa ramadhan.

Siapa disini yang gak nyangka udah 30 hari aja kita jalani puasa, ada yang seperti aku gitu gak?? Yaa aku bener-bener kayak gak menghitung hari-hari selama aku puasa, jadi nya gak kerasa udah satu bulan penuh.

Saat sebelum di penghujung akhir ramadhan, hal yang menjadi ciri khasnya adalah sholat tarawih, dan tadarusan di masjid dan mushola -- mushola kecil. Sedangkan saat di penghujung malam di hari terakhir bulan ramadhan yang menjadi ciri khasnya adalah suara takbir..." Allahu Akbar,  Allahu Akbar, Allahu Akbar,", berkumandang di suaru -- suarau , masjid -- masjid, mushola -- mushola, dan bahkan di sepanjang jalan bagi mereka yang berniat merayakanya keluar dari desa masing -- masing dengan tujuan agar semua orang tau bahwa esok pagi sudah masuk tanggal 1 bulan Syawal, yang tandanya adalah waktunya Hari Raya Idul Fitri.

Suara takbir yang terus berkumandang seakan mengisi malam dan seolah-olah mala mini adalah waktunya dan tak mau diambil oleh siapa pun, ini hanya ungkapan ya guys,,,hehe.

Hayyoo,, ada yang tau gak, alat yang ikut serta memeriahkan suasana malam takbir?? Yaa benar, dia adalah kentongan. Bagi orang yang tinggal di desa masih menggunakan kentongan, dan bedug sebagai alat pendamping dari kemeriahan dan lantunan suara takbir yang menggema ke langit- langit. Selain kentongan dan bedug ada juga yang menggunakan bass dan alat-alat rumah tangga lain yang sekiranya dapat mengeluarkan suara yang keras dan mengandung nada,

Dizaman ini pun semua sudah serba modern, jika tidak ada yang takbir dapat juga orang memutar suara rekaman orang takbir, sehingga terlihat surau itu ramai, dan tidak kosong.

Bahkan anak- anak kecil pun yang belum sepenuhnya mau ikut melantunkan takbir di masjid atau surau mereka ikut memerishkannya dengan menyalakan kembang api, petasan bahkan kembang api yang lain.

Ohh yaa buddy, aku mau ngucapin " Minal aidzin wal faidzin,". Tabarokallahu minna wa minkum tabarok yaaa karim...

Semoga kita masih dapat dipertemukan di ramadhan tahun depan yaa,. Sehingga dapat pula kita menanam amal- amal kebajikan dan mengunduhnya pula.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline