Lihat ke Halaman Asli

Alvina dwi Hasanah

Sebagai Mahasiswa di UIN KHAS Jember

Hukum Bernadzar Apakah Sama dengan Sumpah?

Diperbarui: 29 Juni 2024   05:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam sering disebut-sebut sebagai agama rahmatan lil 'alamin yang berarti rahmat bagi seluruh alam. Hal ini berkaitan ajaran agama Islam yang lengkap dan kompleks mencakup semua hal dan permasalahan yang ada di dunia maupun yang tidak berkaitan dengan keduniaan itu sendiri. Ajaran-ajaran tersebut mengenai hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lainnya, dan yang paling utama adalah hubungan manusia sebagai hamba dengan Tuhannya.

Ajaran-ajaran tersebut disajikan dan tertuang dalam hal yang mulai kecil hingga yang besar, terangkum dalam kitab suci al-Qur'an. Bukan sekedar ajaran agama berupa teori dalam al-Qur'an saja, namun ajaran-ajaran tersebut diperjelas dan dipraktekkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. hingga mudah dimengerti oleh pengikutnya. Banyak sekali ajaran agama yang telah dipraktekkan oleh Rasulullah untuk ummatnya

Ajaran agama yang sekian banyak itu menuntut manusia untuk selalu berhati-hati dalam menjaga perilaku dalam hidupnya. Terutama menyangkut lisan yang seringkali diabaikan oleh kebiasaan, keinginan atau bahkan keadaan. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut yang berhubungan dengan lisan, yakni nadzar yang berisi janji kepada Allah SWT. dan bagaimana pelaksanaannya serta konsekuensinya.

Nadzar dan sumpah memang dua hal yang mirip. Namun, keduanya juga memiliki persamaan dan perbedaan, yakni Nadzar dan sumpah memang dua hal yang mirip. Namun, keduanya juga memiliki persamaan dan perbedaan, yakni : Persamaan nadzar dan sumpah adalah :Sama-sama mewajibkan diri untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu perbuatan Sama-sama dikenakan kafarat jika pelaku melanggarnya

 Perbedaan nadzar dan sumpah adalah Jika nadzar bertujuan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT., maka sumpah mungkin dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah atau mungkin pula tidak Nadzar kewajibannya ditentukan sendiri. Sedangkan pada sumpah mungkin ditetapkan sendiri atau tidak;Nadzar tidak harus menggunakan kalimat sumpah, tetapi dalam sumpah diwajibkan menggunakan kalimat tersebut.

Nadzar sudah ada sejak lama. Bahkan, nadzar merupakan ibadah klasik dan terjadi pada masa jahiliyah. Nadzar sebagai ibadah klasik yang sudah tua. Hal ini berasal dari keterangan dalam al-Qur'an dimana Allah SWT. yang mengisahkan tentang ibu Maryam yang menadzarkan isi kandungannya dalam surat Ali 'Imran ayat 35 yang berbunyi :

{ : }

Artinya: "(Ingatlah), ketika istri 'Imran berkata, 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernadzar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nadzar) dariku. Sunguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui'". (Ali 'Imran ayat 35)

Nadzar ada beberapa macam, antara lain: Menurut madzhab Syafi'i, nadzar itu terbagi menjadi dua bagian, yakni:

Nadzar tabarrur, yakni nadzar dengan sesuatu perbuatan kebajikan. Di mana orang yang bernadzar bermaksud melakukan sesuatu perkara yang termasuk perbuatan mendekatkan diri kepada Allah SWT. misalnya shalat, puasa dan lainnya. Nadzar tabarrur ini masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni: Nadzar yang dikaitkan dengan berhasilnya atau terwujudnya sesuatu yang diharapkannya, misalnya seseorang berucap, "Jika Allah SWT. menyembuhkan sakitku, maka atasku (nadzar) akan berpuasa atau akan shalat". Nadzar ini juga disebut dengan nadzar mujazah. Nadzar yang tidak dikaitkan dengan sesuatu, misalnya sejak pertamanya orang itu berkata: "Karena Allah wajib atasku berpuasa atau shalat". Jika harapannya itu terlaksana, ia wajib memenuhi nadzarnya. Nadzar lajaj, yakni nadzar khisham (pertengkaran), karena pada umumnya nadzar tersebut diucapkan saat bertengkar atau saat marah. Nadzar ini terbagi menjadi tiga, yakni:

Nadzar itu dimaksudkan untuk mencegah dirinya sendiri dari melakukan suatu perbuatan, seperti ucapan seseorang, "Jika aku berbicara dengan si Fulan, maka terhadap Allah aku harus memenuhi (nadzar) begini". Nadzar itu dimaksudkan untuk melanggar mengerjakan sesuatu, misalnya seseorang berkata, "Jika aku tidak masuk rumah, maka terhadap Allah aku harus memenuhi (nadzar) begini"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline