Lihat ke Halaman Asli

Nasihat, Sering Ditakut-takuti

Diperbarui: 23 Maret 2019   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa yang masa kecilnya tidak pernah mendengar nasihat-nasihat orang tua yang menurut kita sekarang itu hal yang mustahil, tidak ada hubungannya bahkan dianggap lucu. Tapi sebagian banyak orangpun dibuat terpaksa untuk percaya karena dianggap hal itu mungkin benar, slah satunya yaitu nasihat tidak boleh duduk di depan pintu nanti gak laku atau akan hidup menjomblo seumur hidup. Cukup Aneh memang, larangan-larangan yang disertai dengan alasan-alasan akan menyebabkan keburukan itu menurut kita tidak logis.

Tapi disisi lain orang tua yang menasihati anak-anaknya tentu ingin yang terbaik untuk kepribadiannya menjadi orang yang benar dan bijak melakukan sesuatu. Tori yang mungkin tak akan pernah didapatkan di dunia pendidikan formal, nasihat yang bahkan dianggap aneh itu memiliki makna yang berbeda dari apa yang diucapkan. Ada yang menarik dari bagaimana nenek moyang mengajari kebaikan hingga kuat melekat dari generasi ke generasi, hanya saja alasan untuk menakut-nakuti menjadi hal yang paling mudah dan sangat efektif dilakukan saat dulu.

Namun tak daoat dipungkiri, hal itu menjadi efek luar biasa di kehidupan dewasa ini, ada banyak pelajaran yang dapat diambil, bahwa makna dari duduk depan pintu itu tidak baik, akan mengganggu jalan orang keluar masuk rumah dan lain-lain. Menjahit saat malam dilarang karena sebenarnya orang tua dulu takut kalau sampai tertusuk jarum karen cahaya saat malam remang-remang tak seterang siang.

Begitu kira-kira pelajaran yang dapat kita ambil dari nasihat-nasihat orang tua dulu, walaupun kita menganggap itu mustahil, bahkan mengannggap tidak benar, jangan sekali-kali kita lalai dari nasihat-nasihat mereka. kita tahu orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline