APA ITU?
Di era digital yang semakin berkembang pesat, kebiasaan berinteraksi dengan teknologi telah menciptakan berbagai tantangan baru yang tak terduga. Dua diataranya adalah fenomena "Gamedisorder" dan "Doomscrolling".
Gamedisorder secara resmi diakui sebagai gangguan kesehatan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Bahkan dalam DSM-5 (buku manual dan statistik kelainan mental), gangguan permainan internet diidentifikasikan dalam bagian III sebagai suatu kondisi yang memerlukan penelitian dan pengalaman klinis lebih lanjut. Secara umum kecanduan bermain game ditandai dengan pola bermain game yang kompulsif, dimana seseorang tidak bisa mengendalikan dorongan bermain, memprioritaskan game diatas aktivitas lain, dan menimbulkan dampak negatif lainnya terhadap kehidupan pribadi, pendidikan, finansial, ataupun pekerjaan.
Sementara itu, doomscrolling adalah kebiasaan yang semakin marak pada beberapa tahun terakhir lebih tepatnya saat peristiwa Covid-19 melanda dunia. Secara umum dijelaskan bahwa doomscrolling adalah aktivitas seorang individu yang terus menerus membaca berita negatif dimedia sosial atau berita secara ber jam-jam yang berakhir dengan peningkatan kecemasan dan stress.
DAMPAK
Baik gamedisorder maupun doomscrolling memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan fisik seorang individu, akan dijelaskan lebih lanjut melalui gambar dibawah:
KESIMPULAN
Secara definisi gamedisorder & doomscrolling tidak sama dan tidak memiliki hubungan antar keduanya. Secara aktivitas keduanya memiliki hubungan yang sama, yaitu kegiatan yang dilakukan dalam waktu yang lama. Keduanya juga menunjukkan dampak yang sama secara psikologis dan fisik, namun tidak secara finansial untuk doomscrolling. Dengan ini dapat kita simpulkan, bahwa keduanya tidaklah sama, namun secara damapak dan kegiatan memiliki similaritas antar keduannya.