Aku ingin bercerita, bagaimana seseorang mengabdikan bangsa negara ini, berjuang hingga dia lupa akan dirinya.
Aku bercerita karena mereka ada di sekitar kita jasanya mungkin kita pandang sebelah mata ataukah kita lupa bagaimana kita dapat berdiri selama ini hingga sukses ada mereka.
Mereka adalah guru di mana jasa mungkin di ingat pada waktu tertentu saja, layaknya serimunial saja serta kepentingan sesaat.
Pernah kita melihat mereka berjalan kaki hingga sepatu robek, bersepeda motor menuju sekolah. Sedangkan murid menggunakan mobil sekelas BMW serta Fortuner.
Kehidupan keseharian sangat sederhana walaupun mereka bisa harus memiliki tambahan penghasilan, untuk menutupi sebagaian kebutuhan hidupnya, itu ada di sekitar kita.
Di tambah tugas guru dari pembuatan RPP, mengikuti kurikulum pengajaran baru untuk di persiapkan, tugas melimpah hingga waktu tidak berbayar lagi.
Gaji UMP tapi ada sebagian yang belum dapat hanya honor, terkadang untuk memenuhi kebutuhan keseharian menggadaikan sesuatu ini bukan cerita baru di dengar.
Ceritanya baru yang ingin di dengar adalah bagaimana guru mendapatkan haknya dengan benar, karena kewajiban yang sudah ditunaikan tapi gak terkadang kurang walaupun terpenuhi masih banyak prasyarat yang kurang bijak.
Bagaimana pengabdian "Pahlawan tanpa jasa" mendapatkan penghormatan terbaiknya menjadi PNS tidak bisa saat ini.
"Selamat Hari Guru"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H