Kitab "Al-hub fi Al-Quran" adalah merupakan salah satu karya dari goresan tinta emas dari ulama yang terkenal akan kemampuan retorika bahasa arabnya baik ketika menulis, mengajar dan berdakwah sehingga mudah dipahami dan dihayati, beliau adalah Syiekh Saiid Romadhon Al-Buthi ulama yang mengabdikan hidupnya untuk Agama Islam, seorang dai yang mempunyai integritas tinggi yang berani dengan lantang menyuarakan kebenaran tanpa perduli akan apa yang beliau hadapi dari cercaan, makar bahkan ancaman. Bukan hanya menjadi seorang dai, beliau merupakan ulama yang produktif, lebih dari 70 buku telah lahir dari tangan beliau.
Tidak banyak Ulama Islam yang berbicara mengenai cinta yang terkandung dalam Al-Quran, padahal cinta senantiasa dibicarakan dari mulut-kemulut. Cinta memiliki peranan penting dalam kehidupan individu dan masyarakat. Ia memiliki kekuatan untuk mempersatukan keluarga dan hubungan rumah tangga bahkan suatu bangsa. Berapa banyak jiwa yang berpuitus asa hidup kembali karena cinta, dan berapa banyak jiwa yang hidup seakan-akan mati karena cinta.
Besarnya peranan cinta di dalam kehidupan manusia telah banyak diceritakan di dalam Al-Quran. Cinta bisa menjadi satu-satunya obat yang mujarab dan cinta bisa menjadi penyakit yang menakutkan, obat yang dapatmengobati segala penyakit dan penyakit yang dapat merusak kesehatan.
Kesemuanya ini dapat ditemukan di dalam Al-quran, akan tetapi untuk memahaminya diperlukan perangkat-perangkat analisi berfikir yang dalam. Dan itulah mengapa buku ini hadir untuk menjelaskan serta menjawab berbagai permasalahan tentang hati atau cinta yang terkandung dalam Al-Quran.
Di dalam buku ini terdapat 2 bagian besar, yang pertama yaitu menjelaskan tentang cinta (kasih sayang) Allah kepada manusia, dan bagian kedua menjelaskan tentang peranan cinta dalam kehidupan manusia. Di bagian pertama terdapat 3 sub bagian penting yaitu cinta Allah kepada manusia, cinta manusia kepada Allah, cinta manusia kepada manusia, dibagian kedua terdapat 3 sub bagian yaitu Manusia dikotomis (memiliki dua dimensi), peranan cinta dalam aktivitas dakwah islam, dan yang terakhir adalah dampak dari cinta dalam bingkai dakwah islam.
Bagian pertama penulis mengajak para pembaca untuk senantiasa memahami dan mengerti bagaimana bentuk cinta (love language) yang telah Allah berikan kepada manusia, salah satunya adalah sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 32-33 yang artinya " Allah lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu;
dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu. Dan Dia telah menundukkan matahari dan bulan bagimu yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan malam dan siang bagimu".
Di dalam ayat ini Allah SWT mengaskan bahwa Dia telah menundukkan alam semesata untuk senantiasa melayani dan memberikan manfaat bagi manusia, baik itu ketika manusia membutuhkan usaha untuk mendapatkannya, ataupun sebaliknya, manusia tanpa perlu berusaha Allah SWT telah mendatangkannya. Dan hal itu merupakan bukti yang jelas tentang kedudukan manusia di hadapan Allah SWT.
Tentu saja, keunggulan dan keistimewaan itu tidak datang secara tiba-tiba dari dalam diri manusia tanpa campur tangan Tuhan di dalamnya. Keistimewaan itu semata-mata karena anugerah dan kebaikan-Nya.
Bagian kedua penulis ingin memaparkan akan pengaruh besar cinta didalam kehidupan manusia. Cinta dapat diperoleh dari 2 ekstistensi yang dimiliki manusia, yaitu akal dan hati, maka kedua komponen tersebut harus bisa bersinergi dengan menjadikan Al-Quran dan Sunnah menjadi navigasi kehidupan.