Selalu mencoba membacamu, di berbagai bentuk temu, di antara sisi-sisi yang tak kusadari. Waktu terlalu singkat namun bermakna pekat di setiap tanyaku.
Serangkai keadaanku, terbujur dan bercampur di dasar salah. Menyukaimu tanpa ada alasan pernah.
Batas keterbatasan kuretas di atas ketidakatahuanku. Di jejaki pemikiran bocah yang akan memecah, mengeja secara seksama. Untuk bisa memahamimu.
Pagar kenyataan membentang tersirat di pundak tak bisa di mengerti. Hati hanya menetes tergores sendiri dalam selimut tanya. Jawab hangatnya belum terasa apa-apa di dalam ruangan hubungan.
Lombok,11Februari2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H