Pemilihan kepala daerah (Pilkada) menjadi faktor kunci dalam kemajuan pembangunan daerah. Kepala daerah memiliki wewenang untuk menentukan arah pembangunan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang otonomi daerah. Oleh karena itu, memilih kepala daerah yang mampu membawa ide-ide inovatif untuk pembangunan menjadi sangat penting.
Dalam menjamin kemajuan daerah, mencari dan memilih pemimpin yang tepat adalah kunci untuk merencanakan pembangunan di masa depan. Artinya, sebagai pemilih dalam Pilkada, kita harus serius dalam memilih, bukan hanya sekadar pragmatisme atau nominal "serangan fajar." Kita harus mempertimbangkan program-program yang akan dilaksanakan dan visi serta misi calon sebagai pertimbangan dalam memilih.
Ide seorang pemimpin sangat penting dalam membangun daerah. Melalui narasi seorang pemimpin, kita dapat melihat harapan dan rencana yang telah tersusun untuk pembangunan ke depan. Ide-ide ini menjadi tolok ukur untuk kita memilih dalam Pilkada. Namun, ide tersebut harus diuji melalui forum-forum agar narasi dan gagasan pemimpin bisa dilihat dan diukur kemampuannya dalam berpikir dan merencanakan pembangunan daerah.
Jejak karir calon dalam Pilkada juga penting untuk ditinjau. Dari jejak karir, kita bisa mengukur kemampuan mereka dalam mengelola organisasi dan menjalankan tugas. Jika jejak karir seorang calon bagus, maka layak untuk dipilih karena memberikan gambaran singkat tentang kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.
Oleh karena itu, memilih pemimpin yang tepat dalam Pilkada adalah suatu keharusan. Kesuksesan pembangunan daerah terletak di tangan pemimpin yang kita pilih. Pemimpin yang terpilih memiliki kekuasaan untuk menentukan pembangunan daerah sesuai yang diuraikan pada paragraf pertama. Keseriusan dalam memilih pemimpin sangat penting karena menentukan masa depan daerah. Jika salah memilih, maka akan sulit untuk pulih.
