Terimakasih tuhan akhirnya aku bisa bernafas lega dengan semua yang terjadi walau penyesalan yang masih terpatri di dalam diri.
Tapi memang semua itu murni ke kesalahanku yang takut pada kejujuran diri yang dikhawatirkan akan mengecewakan.
Aku percaya segala keputusan dan kejadian ini adalah dari kehendak mu sebagai pilihan yang paling baik untuk ku.
Walaupun ada kesalahan-kesalahan yang murni akan kebodohan ku, aku harap mereka dapat maafkannya.
Lisan ini tak sanggup mengungkapkan kebenaran karena takut akan lahir kekecewaan namun aku belajar bahwa kejujuran memang pahit harus di ungkapkan demi Menyusun jalan kedepan.
Tarik nafas sejenak untuk mencoba mengurai Kembali cita-cita harapan yang dititipkan pada pundak ku.
Semoga mampu bangkit dengan segenap kemampuan dan mengembalikan kepercayaan yang hilang yang di buat atas dasar kebodohan hawa nafsu, yang mendoktrin diri hingga menjelma menjadi api yang membakar kepercayaan dan garis waktu keutamaan untuk membangun kehidupan.
