Lihat ke Halaman Asli

M Alvian Rizky

Ketua Umum PK. PMII UNIKOM

ACAB: Sejarah dan Makna di Balik Slogan Anti-Polisi yang Mendunia

Diperbarui: 15 Agustus 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.tv

 

Jika Anda pernah melihat grafiti, tato, atau spanduk yang bertuliskan ACAB, mungkin Anda bertanya-tanya apa arti dari singkatan tersebut. ACAB adalah akronim dari All Cops Are Bastards, yang berarti semua polisi adalah bajingan. 

Ini adalah slogan politik yang digunakan oleh orang-orang yang menentang polisi dan penegakan hukum. Slogan ini sering ditulis sebagai kalimat pendek di tempat-tempat umum, atau kadang-kadang ditampilkan sebagai angka 1312, yang merupakan posisi huruf-huruf tersebut dalam alfabet Inggris.

ACAB bukanlah istilah baru. Sejarahnya bisa ditelusuri hingga abad ke-20 di Inggris, ketika polisi modern pertama kali dibentuk. Namun, slogan ini menjadi lebih populer dan tersebar luas di seluruh dunia sejak tahun 1980-an, terutama melalui subkultur punk dan skinhead. ACAB juga menjadi simbol bagi gerakan anarkis dan anti-otoriter di berbagai negara.

Lalu, apa makna di balik slogan ini? Mengapa banyak orang yang menggunakannya untuk menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap polisi? Apa dampaknya bagi masyarakat dan hukum? Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas sejarah dan makna dari ACAB.

Asal-usul ACAB

Menurut kamus istilah populer karya Eric Partridge, frasa "All Coppers Are Bastards" pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1920-an. Partridge mendengar frasa ini sebagai bagian dari lagu yang dinyanyikan oleh para kriminal dan penjahat pada saat itu:

I'll sing you a song, it's not very long: all coppers are bastards.

Lagu ini merupakan variasi dari ungkapan lama yang menyatakan rasa tidak suka terhadap orang-orang yang berkuasa atau menjaga ketertiban. Frasa ini kemudian disingkat menjadi ACAB oleh para pekerja yang mogok pada tahun 1940-an. Singkatan ini juga secara historis dikaitkan dengan para narapidana di Inggris.

Pada tahun 1970, surat kabar Daily Mirror menjadikan frasa ini sebagai judul berita, dan menulis bahwa frasa ini terdapat pada jaket seorang anggota geng motor Hells Angel. Sutradara Inggris Sidney Hayers juga menggunakan versi sensor dari frasa ini sebagai judul film kriminalnya pada tahun 1972, yaitu All Coppers Are.

Pada tahun 1977, seorang jurnalis Newcastle melihat frasa ini tertulis di dinding sel penjara. Ia menulis bahwa frasa ini merupakan "salah satu ungkapan paling umum" di antara para tahanan. Ia juga mengutip seorang mantan narapidana yang mengatakan bahwa frasa ini merupakan "semboyan" bagi mereka yang merasa diperlakukan tidak adil oleh polisi.

Popularitas ACAB

Pada tahun 1980-an, ACAB menjadi simbol anti-pemerintah, terutama di kalangan subkultur punk dan skinhead. Slogan ini dipopulerkan oleh lagu berjudul A.C.A.B. karya grup musik Oi! asal London, The 4-Skins, pada tahun 1982. Lagu ini menggambarkan pengalaman para pemuda yang sering ditangkap dan dipukuli oleh polisi karena penampilan atau gaya hidup mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline