Lihat ke Halaman Asli

Laut Bersedih (chapter 2)

Diperbarui: 27 Agustus 2024   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

                                  Dia, tahun 2017.

"Jika permata adalah cahaya, maka hati adalah permata. Jika senyum adalah ibadah, maka mengenalmu adalah anugerah terindah Grazella ayunda Queen margareth."

(Gugur) 

                          DKI JAKARTA tahun 2017

Grazella selalu menggunakan seragam sekolah yang lusuh, perempuan itu sering mendapatkan bully dari lexa dan teman-temannya. Mereka mengejek Grazella, bahkan melakukan kekerasan fisik yang membuat cewek itu meringis kesakitan. Mereka tidak akan pernah tahu rasanya menjadi Grazella yang hampir setiap hari merasa ketakutan. 

"Sakit?" Tangan Alexa memeluk leher Grazella dengan kuat sehingga membuat Grazella kesulitan bernafas.

"Lo nggak capek apa Bully gue terus?!" Pekik Grazella. 

Tanpa aba-aba, yoona menendang pinggang dan perut Grazella hingga perempuan itu hampir mati di buat mereka berdua. Tindakan itu dilakukan berulang kali hingga Grazella terbatuk-batuk, sampai darah kental keluar dari mulut Grazella. Sakit sekali, rasanya ingin mati. 

"Nggak! Gue seneng lihat lo menderita," balas lexa, Grazella hanya bisa menangis  dan tersungkur di belakang sekolah setelah ditinggalkan  oleh lexa, yoona dan viona. Mereka tertawa terbahak-bahak karena senang melihat Grazella menderita. 

"Grazella capek, Tuhan. Kenapa Grazella selalu di-bully?  Nggak satu dua kali Tuhan, tapi berkali-kali. Apa Grazella emang pantas untuk di-bully?"

Mengapa takdirnya semenyakitkan ini? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline