Lihat ke Halaman Asli

Alur Ceria

Manusia

Sofa Tua Merah

Diperbarui: 6 Juli 2024   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut ruang kamarku,
aku mencoba mengistirahatkan pikiranku dari badai yang tak hendak berlalu.
Diam sejenak,
menenangkan batin yang riuh.

Di manakah aku berpijak
saat riuh badai menghampiri?

Sofa tua berwarna merah,
Mungkin, usianya sudah lebih dari 10 tahun.
Namun, ia masih gagah untuk ku singgahi.

Setiap kali badai itu hadir,
Aku akan selalu berada disana,
meredamkannya.

Tenang nan damai,
melihat langit-langit kamar
yang semakin hari, semakin pudar warnanya.
Tetapi .... yang pudar bukan hanya cat langit-langit itu.
Ku rasa .... hati ini pun.

Kemelekatan itu perlahan sirna.
Semua rasa tiba saja hilang.
Entah pergi kemana.
Mungkin terbawa badai,
dan terserap oleh keajaiban sofa tua merah ini.

Alur Ceria

Kamarku, 25 Maret 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline