Lihat ke Halaman Asli

Kelas Hantu

Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : Kling AI - Ruang kelas tua menyeramkan dengan sosok hantu

Di sebuah sekolah tua yang terletak di pinggiran kota, ada cerita yang menghantui setiap sudutnya. Sekolah itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan meskipun bangunannya masih berdiri kokoh, banyak siswa yang mengatakan ada sesuatu yang salah di sana.

Di tengah-tengah rumor dan bisik-bisik, terdapat satu cerita yang paling menakutkan: kelas 3B. Kelas ini, menurut legenda, tidak pernah digunakan lagi setelah kejadian mengerikan yang menimpa salah satu murid di sana. Setiap kali seseorang masuk ke ruangan itu, mereka mengaku mendengar suara aneh dan merasa diperhatikan.

Pada suatu sore, di akhir tahun ajaran, sekelompok siswa berani yang dikenal dengan sebutan "Tim Berani" memutuskan untuk menyelidiki misteri tersebut. Mereka adalah Ardi, Rina, dan Joni---tiga sahabat yang selalu mencari petualangan. Dengan berbekal senter dan kamera, mereka menuju ke sekolah yang sudah lama kosong setelah jam pelajaran berakhir.

Saat mereka memasuki sekolah, suasana sangat sepi. Hanya suara langkah kaki mereka yang memecah kesunyian. Mereka menuju ke kelas 3B yang terletak di ujung koridor. Pintu ruangan itu sudah berkarat, dan engselnya berderit saat dibuka. Cahaya dari senter mereka menembus kegelapan, mengungkapkan meja-meja yang tertutup debu dan kursi-kursi yang tampak seperti sudah lama tidak dipakai.

"Ini dia," kata Ardi, suaranya menggema di ruangan kosong. "Kita akan menyelidiki."

Rina menyalakan kamera dan mulai merekam. Joni, yang selalu berani, melangkah lebih dekat ke meja guru di depan kelas. Ia meraba-raba permukaan meja yang dingin dan berdebu. Ketika Joni menarik laci meja, terdengar suara gemeretak, dan di dalam laci itu, dia menemukan sebuah buku catatan lama.

Saat Joni membuka buku itu, Ardi dan Rina berkeliling, memeriksa sudut-sudut ruangan yang gelap. Buku catatan itu penuh dengan tulisan tangan yang tidak jelas, tetapi beberapa halaman menunjukkan gambar-gambar aneh---seperti wajah-wajah yang tidak terlihat jelas dan tulisan yang berbunyi, "Jangan pernah kembali."

Tak lama kemudian, suara derit pintu terdengar. Ardi, yang sedang memeriksa jendela yang pecah, menoleh dan melihat Rina berdiri di sudut ruangan dengan wajah pucat. "Ada sesuatu yang salah," bisiknya. "Rasa takut ini semakin intens."

"Rina, apa yang kamu lihat?" tanya Ardi, mulai merasakan ketegangan.

Rina hanya menunjuk ke arah belakang ruangan, tempat di mana meja dan kursi tampaknya bergerak perlahan. Mereka bertiga berkumpul di tengah ruangan, berusaha untuk tetap tenang meski ketakutan menyelimuti mereka. Tiba-tiba, lampu senter mereka mulai berkedip dan mati satu per satu. Dalam kegelapan, mereka mendengar suara seperti bisikan lembut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline