Lihat ke Halaman Asli

Di Balik Senyum Gelap Bayangan

Diperbarui: 14 Agustus 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : King AI (https://klingai.com/) - Ilustrasi seseorang yang sedang menuju rumah.

Malam itu, angin berbisik lembut, menyapu daun-daun kering yang berserakan di jalan sempit di pinggiran kota. Jalanan sunyi, hanya diisi oleh bayangan-bayangan yang bergelombang di bawah sorotan lampu jalan yang temaram. Hanya ada satu rumah yang masih terang, terletak di ujung jalan itu, berdiri seakan terpisah dari kenyataan sekitar. Rumah tua yang sudah lama tak berpenghuni.

Tapi malam ini, lampu-lampu di dalamnya menyala. Tirai-tirai yang biasanya tertutup rapat kini tersingkap, memperlihatkan siluet seseorang yang berdiri di balik jendela. Sosok itu tak bergerak, hanya memandang ke luar, menatap kegelapan yang menyelimuti sekitarnya. Wajahnya samar, terhalang oleh bayangan yang menari di balik kaca, namun senyum kecil tergurat di sudut bibirnya.

Adalah Rina, seorang gadis muda yang selalu penasaran dengan misteri di sekitar rumah itu. Sudah bertahun-tahun ia mendengar cerita-cerita seram tentang tempat itu dari para tetangga. Beberapa mengatakan bahwa rumah itu pernah menjadi saksi bisu sebuah tragedi mengerikan, namun tak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi. Mereka hanya tahu bahwa sejak kejadian itu, tak ada yang berani mendekat.

Rina, dengan keberanian yang didorong oleh rasa ingin tahu yang luar biasa, memutuskan untuk menyelidikinya sendiri. Ia merasa ada sesuatu yang menariknya, sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Setiap malam, saat ia lewat di depan rumah itu, ia merasakan seakan ada yang memanggilnya, mengajaknya masuk dan menemukan jawaban atas semua misteri yang menyelimutinya.

Malam itu, ia memutuskan untuk menjawab panggilan itu. Dengan langkah hati-hati, ia mendekati pintu rumah yang sedikit terbuka, seolah-olah mengundangnya masuk. Jantungnya berdebar-debar, dan setiap langkah terasa berat, namun rasa penasarannya mengalahkan semua ketakutan yang merayap di hatinya.

Saat ia melangkah masuk, pintu di belakangnya menutup dengan sendirinya, seakan memisahkannya dari dunia luar. Di dalam, suasana rumah itu terasa begitu asing, meski tak ada yang benar-benar aneh pada pandangan pertama. Semua perabotan tertata rapi, seolah baru saja ditinggalkan oleh penghuni yang penuh cinta. Namun, ada sesuatu yang tidak bisa diabaikan, sesuatu yang terasa... salah.

Rina melangkah lebih dalam, menuju ke arah ruang tamu. Di sana, ia melihat sebuah cermin besar yang menggantung di dinding, sedikit condong ke depan, seolah mengintip. Refleksi di cermin itu bukan hanya bayangannya sendiri, tetapi juga sosok lain yang berdiri di belakangnya.

Sosok itu adalah seorang wanita, dengan rambut panjang tergerai dan gaun putih yang membalut tubuhnya. Wanita itu menatap Rina melalui cermin, namun saat Rina berbalik, tidak ada siapa pun di sana. Kecuali senyum. Senyum gelap yang sama yang tadi dilihatnya di balik jendela.

Rina terperangkap antara cermin dan kenyataan. Ia menyadari bahwa wanita itu bukanlah hantu biasa. Ada kehadiran yang kuat, sesuatu yang jauh lebih menakutkan daripada sekadar arwah penasaran. Wanita itu adalah bayangan yang telah lama terperangkap di dalam cermin, menunggu seseorang untuk membebaskannya. Dan sekarang, bayangan itu telah menemukan jalannya kembali ke dunia nyata.

Senyum itu menjadi semakin lebar, dan dengan perlahan, bayangan wanita itu mulai keluar dari cermin. Rina mundur, mencari jalan keluar, namun seluruh pintu dan jendela sudah terkunci rapat. Tidak ada lagi jalan keluar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline