Lihat ke Halaman Asli

Kontroversi Pria Semarang Konsumsi Daging Kucing untuk Diabetes

Diperbarui: 8 Agustus 2024   05:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Achmad RW (https://radarjombang.jawapos.com/) - Pria Semarang Konsumsi Daging Kucing untuk Diabetes

Seorang pria berinisial NY (63) dari Semarang telah menjadi pusat perhatian publik setelah video yang menunjukkan dirinya mengonsumsi daging kucing viral di media sosial. NY mengklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengobati diabetes yang dideritanya.

Tetangga NY, Sutiyatun, mengungkapkan bahwa ia pernah mendengar NY menyembelih kucing pada tahun 2010. Menurut Sutiyatun, seorang anak kos yang tinggal di sekitar rumah NY pernah menyaksikan langsung peristiwa tersebut. Sutiyatun juga menambahkan bahwa NY telah lama dikenal sebagai sosok yang eksentrik di lingkungan mereka.

NY sendiri mengaku bahwa mengonsumsi daging kucing membantu menjaga kadar gula darahnya tetap stabil. Ia percaya bahwa daging kucing memiliki khasiat tertentu yang dapat membantu mengatasi penyakit diabetes. Namun, klaim ini tentu saja menimbulkan kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak, terutama para pecinta hewan.

Pihak kepolisian telah memeriksa NY terkait dengan kejadian ini. Mereka berusaha untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan memastikan apakah ada pelanggaran hukum yang terjadi. Sementara itu, masyarakat di sekitar tempat tinggal NY merasa resah dan berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi kesehatan yang benar dan etis, serta perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap tindakan yang melanggar norma dan hukum yang berlaku. Masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam mencari solusi kesehatan dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan makhluk hidup lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline