Bulan Ramadan merupakan bulan suci yang memberikan banyak pahala kepada kita semua yang menjalankannya. Kita semua berlomba-lomba untuk mencari pahala pada bulan suci ini, pada bulan ini kita semua rela untuk menahan hawa nafsu. Hanya ada satu keinginan yang akan kita semua lakukan pada bulan Ramadan yaitu untuk terus melakukan kebaikan.
Bulan Ramadan selalu berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya, pada bulan Ramadan kita akan rela bangun pagi hari hanya untuk menjalankan sahur, pada sore hari kita bisa menghabiskan waktu untuk menunggu berbuka atau yang sering disebut dengan yang namanya ngabuburit, pada Adzan Magrib kita semua akan berbuka puasa, setelah Sholat Isya kita semua dianjurkan untuk menjalankan Sholat Tarawih. Wihhh asyiknya ya bulan Ramadan, bulan Ramadan memang bulan yang memberikan sejuta kebahagiaan.
Namun mungkin bulan Ramadan tahun ini berbeda dengan bulan-bulan Ramadan sebelumnya. Pada bulan Ramadan tahun ini terdapat juga bencana yang bernama pandemi corona. Mungkin bencana pandemi corona ditujukan Tuhan agar kita manusia lebih sadar diri bahwasannya kita di dunia hanya hidup sementara dan tidak ada yang lebih baik selain beramal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memang saat ini manusia mulai lupa akan adannya surga, manusia terlalu menikmati kehidupan di dunia tanpa memperdulikan kehidupan yang selanjutnya.
Bulan Ramadan tahun ini menjadi bulan pertama bagi saya menjalankan ibadah puasa dengan formasi keluarga yang tidak lengkap. Saya hanya menjalankan ibadah puasa di rumah dengan ibu saya saja, hanya menjalankan ibadah puasa berdua saja. Kakak saya saat ini merantau di luar Kota, kakak saya tidak bisa pulang ke rumah karena adannya pandemi corona. Dia tidak diizinkan oleh ibu saya untuk pulang ke rumah, karena ibu saya takut terkait penyebaran corona, makannya kakak saya tidak diizinkan untuk pulang ke rumah.
Pada bulan Ramadan tahun ini, kami semua tidak bisa keliling kampung membangunkan warga untuk menjalankan sahur. Sungguh sedih rasanya kalau kita semua harus terpaksa menerima keadaan bahwasanya pada bulan Ramadan tahun ini tidak ada kegiatan bersama membangunkan warga untuk menjalankan sahur.
Padahal dahulu semua kompak untuk berkumpul pada jam 3 pagi dan berkeliling desa membangunkan warga sahur, lalu setelah membangunkan warga untuk menjalankan sahur, dilanjutkan dengan sahur bersama dan Sholat Subuh bersama.
Bulan Ramadan ini saya juga tidak bisa untuk ngabuburit dengan teman-teman saya, padahal agendanya ketika bulan ramadan adalah ngabuburit dengan teman-teman. Sungguh sayang sekali ya teman-teman kita tidak bisa untuk ngabuburit bersama, padahal biasannya dalam rangka menunggu berbuka puasa kita semua pasti keluar sore hari bersama-sama. Keluar sore hari entah hanya untuk nongkrong saja ataupun untuk bersepeda bersama mengelilingi desa kita.
Tidak ada agenda berbuka puasa bersama, sungguh gila teman-teman, hanya itu yang bisa saya katakan saat ini. Bagaimana tidak saya katakan gila bahwa kenyataannya bulan Ramadan tahun ini tidak ada agenda sama sekali terkait berbuka puasa bersama. Padahal pada bulan Ramadan sebelumnya saya memiliki agenda untuk berbuka puasa bersama, bahkan agenda saya dalam berbuka puasa bersama bisa sampai berkali-kali dalam bulan Ramadan sebelumnya.
Tidak ada Sholat terawih berjamaah, sungguh malang rasannya teman-teman pada bulan Ramadan tahun ini tidak ada Sholat Terawih berjamaah. Padahal kalau ada sungguh sangat indah, pergi ke Masjid bersama keluarga untuk menunaikan Sholat Terawih. Pulangnya nanti juga bersama keluarga tercinta, diperjalanan pasti selalu ada canda dan tawa. Sungguh sangat jarang momen tersebut, hanya bisa didapatkan pada bulan Ramadan. Namun sayang bulan Ramadan tahun ini tidak ada Sholat Terawih berjamaah di desaku.
Teman-teman yang merantau pada pulang, sumpah sungguh indah bukan teman-teman bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan, teman-teman kita yang merantai ke luar Kota akan mendapatkan jatah libur dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Momen ini sangat jarang kita dapatkan teman-teman, bertemu dengan teman kita yang merantau ke luar Kota. Namun sekali lagi sungguh sayang, pada bulan Ramadan tahun ini, teman-teman saya yang merantai tidak bisa pulang. Mereka terpaksa tidak bisa pulang diakibatkan oleh adannya pandemi corona ini.