Lihat ke Halaman Asli

Altof Muhammad Sutrisno

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia

Program PMP2K Sebagai Pengayaan Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan Bagi Mahasiswa UPI

Diperbarui: 16 Januari 2024   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi bersama staff Museum Sri Baduga/Dokpri

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu universitas negeri di Indonesia yang berfokus terhadap pendidikan keguruan. Untuk mengimplementasikan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari para mahasiswanya, UPI meluncurkan Program Mandiri Penguatan Profesional Keilmuan (PMP2K). Program PMP2K adalah salah satu program pemagangan yang ditawarkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia untuk seluruh mahasiswanya. Tujuan dari diadakannya PMP2K selain untuk memperkenalkan dan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam dunia kerja nyata adalah untuk mendukung program Magang Merdeka dari Kemendikbud yang sudah berjalan selama 4 batch (per Juni 2022). 

Program PMP2K dapat menjadi alternatif pilihan program permagangan mahasiswa selain program MSIB dari Kemendikbud. Melalui program PMP2K ini, mahasiswa diharapkan bisa menerapkan dan mempraktikkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama mengenyam bangku perkuliahan. Banyak perusahaan tidak hanya mengevaluasi kemampuan dan potensi karyawan- karyawannya berdasarkan nilai yang diperoleh di perkuliahan saja, melainkan kemampuan praktik secara langsung juga. Ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan seringkali hanya memberikan informasi teoretis yang terkadang tidak terkait dengan pekerjaan profesional.

Mahasiswa yang mengikuti program PMP2K ini diberikan kebebasan untuk memilih perusahaan/institusi manapun baik yang sedang bekerjasama dengan prodi ataupun yang membuka lowongan atau kesempatan bagi para mahasiswa melaksanakan Program Mandiri Penguatan Profesional Keilmuan. Walaupun begitu, kebebasan ini bukan merupakan kebebasan sepenuhnya. Pihak program studi menyaratkan perusahaan/institusi berskala minimal provinsi dan pihak perusahaan/institusi mau bekerjasama dengan program studi untuk penilaian peserta PMP2K.

Dengan mempertimbangkan syarat program studi untuk mitra magang, penulis memilih UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat untuk menjadi mitra magang. Oleh pihak UPTD, penulis ditempatkan untuk melaksanakan program PMP2K di Museum Sri Baduga Bandung. Penulis memilih tempat ini dikarenakan penulis yakin bahwa penulis akan mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru yang berkaitan dengan Bahasa Inggris dan kebudayaan. 

Dokumentasi LCC Tingkat Jabar/Dokpri

Penulis berharap Museum Sri Baduga bisa menjadi tempat yang cocok untuk mempraktikkan ilmu-ilmu teoritis yang berkaitan dengan Bahasa Inggris dan kebudayaan yang penulis dapatkan di bangku perkuliahan. Melalui pengalaman bekerja di tempat ini, penulis juga berharap untuk dapat mengembangkan kemampuan soft skill lainnya seperti time management, problem solving, dan leadership. Hal ini dapat dibuktikan dengan pengalaman bekerja penulis sebagai staf magang di Museum Sri Baduga yang berlangsung selama kurang lebih 15 minggu, dimulai dari 24 Februari 2023 sampai dengan 10 Juni 2023.

Museum Sri Baduga merupakan museum yang memamerkan berbagai koleksi artefak,  seni, dokumen sejarah, dan benda budaya yang berkaitan dengan masyarakat Sunda. Koleksinya mencakup berbagai aspek kebudayaan Sunda, antara lain seni tradisional, pakaian tradisional, alat musik, senjata, alat pertanian, dan temuan arkeologis. 

Museum ini terletak di Jalan BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40243.  Museum ini berada di bawah naungan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat yang dikepalai oleh Bapak Ary Heriyanto, S.STP., M.M. Disana penulis diberikan berbagai tugas seperti menerjemahkan caption dan deskripsi benda-benda yang ada di museum serta mendesain ulang dengan desain baru. Setelah itu, penulis juga ditunjuk sebagai panitia pengawas lomba cerdas cermat  DISPARBUD se-Jawa Barat.

Di hari pertama program PMP2K di Museum Sri Baduga, penulis bersama 3 rekan lainnya disambut dengan hangat oleh para staf museum. Setelah itu, salah satu staf mengajak kami untuk berkeliling museum sembari melihat koleksi dari museum. Setelah selesai berkeliling, pihak museum memberikan kami tugas untuk menerjemahkan setiap label barang-barang koleksi museum yang bertujuan untuk memudahkan para wisatawan asing yang berkunjung ke museum untuk mendapatkan informasi terhadap koleksi museum. Kami juga diminta untuk menjadi pemandu wisata bahasa Inggris jika ada wisatawan asing yang berkunnjung ke museum.

Kami membagi tugas terjemahan label menjadi 1 orang per 1 lantai. Khusus untuk lantai 1, kami membaginya lagi menjadi 2 orang karena kami beranggapan bahwa label lantai 1 terlalu banyak jika hanya dikerjakan oleh 1 orang. Kami diberikan data koleksi barang-barang museum untuk kami terjemahkan. Penulis mendapat bagian lantai 1 berbarengan dengan 1 rekan penulis. Koleksi lantai 1 museum meliputi prasasti peninggalan kerajaan sunda, fosil-fosil flora dan fauna purba, serta koleksi peradaban manusia kuno. Selain menerjemahkan deskripsi koleksi museum. Kami juga diberikan tugas untuk mendesain ulang label deskripsi karena pihak museum menganggap label sebelumnya sudah usang dan kuno. Penulis beserta 3 rekan lainnya, dibantu juga dengan Koordinator Museum berdiskusi perihal desain yang akan digunakan dan kami sepakat akan menggunakan desain yang minimalis dan to the point terhadap informasi koleksi museum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline