Dari grafik mingguan USD/IDR di atas dapat diketahui bagaimana devisa merupakan senjata utama BI untuk menstabilkan Rupiah, terlihat posisi devisa terkuat di bulan Jan 2018 dengan jumlah 131 M USD dan nilai tukar berada di level 13,300, dan terakhir devisa diposisi 117,8M USD dan nilai tukar di 14,947. Hanya dalam 7 bulan BI telah menghabiskan amunisi 13 M USD!(atau setara surplus dagang 12 bulan)
Menariknya pada laporan devisa September 2018 posisi dari 118 M di laporan Agustus merupakan intervensi terendah dari rerata sebelumnya yang rerata menghabiskan 1 hingga 2 M USD bisa dilihat dari tabel di bawah ini dan hanya menghabiskan 0,5 M USD, dan apa yang terjadi,kurs Rupiah melemah dengan cepat dari 14,400 ke posisi tertinggi di 15,008 sebelum akhirnya finish di 14,974 alias melemah hampir 600 poin hanya dalam 1 bulan kurang!(lihat grafik di atas)Apakah bulan Agustus menandai berakhirnya intervensi pasar oleh BI? mampukah BI menghadapi 2 kenaikan bunga oleh the Fed tahun ini?dan operasi pasar ala the Fed yang akan menyedot 50 M USD/bulan di akhir bulan Oktober..place your bets.
Investing.com/Indonesiafxreserve
Bonus grafik: Mari kita lihat neraca dagang enam bulan ke depan seiring pelemahan kredit konsumsi di China yang merupakan partner dagang utama Indonesia. Tidak lupa ucapan " Have a great luck with that" kepada pemerintah dan BI terutama, untuk menjaga "amunisi"devisa agar cukup untuk menghadapi "perang" besar 6 bulan kedepan.https://www.zerohedge.com/news/2018-09-08/there-goes-credit-impulse-why-chinese-consumption-verge-collapse
Have a great weekend, and thanks for reading!.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI