Judul di atas untuk menggambarkan sarkasme dari apa yang selalu disajikan para pejabat pemerintah kepada publik tentang kemajuan ekonomi Indonesia, dari data ekonomi yang keluar kuartal 2 2017 keadaan jelas belum membaik dan ada baiknya kita menyimak kumpulan grafis kredit macet (merupakan (lagging indicator) indikator makro yang rilis datanya melambat bila di banding indikator makro yang mendahului/ leading indikator) yang meroket dari katadata,
Dari yang terbaru dan ada hubungannya dengan, ketika penjualan rumah seret maka yang tersisa,
Kemudian jika di lihat per sektor kegiatan ekonomi yang utama juga menunjukkan kenaikan,
Kemudian lembaga perbankan yang terekspos juga menunjukkan kenaikan di semester 1 2017
Lanjutan grafisnya,
Masalah tidak berhenti disitu, BPR juga memiliki kuda hitam kredit macet, dari katadata
Karena ini lagging indikator, dan ini yang terbaruhttp://mediaindonesia.com/news/read/112328/kredit-bermasalah-bpr-terus-naik/2017-07-11 jadi jika melihat data kuartal 2 yang semakin kelam,
maka dipastikan data update ke depan kredit bermasalah akan menjadi lebih sistemik, dan jangan berharap ini sembuh di 2018 dan 2019
a update ke depan kredit bermasalah akan menjadi lebih sistemik, dan jangan berharap ini sembuh di 2018 dan 2019http://www.kompasiana.com/altitudeextreme/5981a73c9341925e922592d2/awas-810-triliun-total-likuiditas-akan-di-ambil-di-2018-dan-2019
Dan ini satu satu nya data ekonomi yang paradoks, ketika yang lain rontok yang ini MEROKET! Bahkan saking meroketnya BI dalam laporan survei perbankan dalam 3 kuartal sudah tidak lagi menayangkan grafik KREDIT MACET alias NPL! Horeee!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H