Judul di atas untuk menggambarkan sarkasme dari apa yang selalu disajikan para pejabat pemerintah kepada publik tentang kemajuan ekonomi Indonesia, dari data ekonomi yang keluar kuartal 2 2017 keadaan jelas belum membaik dan ada baiknya kita menyimak kumpulan grafis kredit macet (merupakan (lagging indicator) indikator makro yang rilis datanya melambat bila di banding indikator makro yang mendahului/ leading indikator) yang meroket dari katadata,
Dari yang terbaru dan ada hubungannya dengan, ketika penjualan rumah seret maka yang tersisa,
npl4-5993c1041ceeef1f0216f902.png
Kemudian jika di lihat per sektor kegiatan ekonomi yang utama juga menunjukkan kenaikan,npl3-5993c14b11962603ec6688f2.png
Kemudian lembaga perbankan yang terekspos juga menunjukkan kenaikan di semester 1 2017Lanjutan grafisnya,
npl2-5993c16a98020835b20a6b12.png
Masalah tidak berhenti disitu, BPR juga memiliki kuda hitam kredit macet, dari katadatanpl5-5993c1afd2e34809be216c62.png
Karena ini lagging indikator, dan ini yang terbaruhttp://mediaindonesia.com/news/read/112328/kredit-bermasalah-bpr-terus-naik/2017-07-11 jadi jika melihat data kuartal 2 yang semakin kelam,maka dipastikan data update ke depan kredit bermasalah akan menjadi lebih sistemik, dan jangan berharap ini sembuh di 2018 dan 2019
a update ke depan kredit bermasalah akan menjadi lebih sistemik, dan jangan berharap ini sembuh di 2018 dan 2019http://www.kompasiana.com/altitudeextreme/5981a73c9341925e922592d2/awas-810-triliun-total-likuiditas-akan-di-ambil-di-2018-dan-2019
Dan ini satu satu nya data ekonomi yang paradoks, ketika yang lain rontok yang ini MEROKET! Bahkan saking meroketnya BI dalam laporan survei perbankan dalam 3 kuartal sudah tidak lagi menayangkan grafik KREDIT MACET alias NPL! Horeee!