Lihat ke Halaman Asli

Abdul Latip

TERVERIFIKASI

Pembelajar

"Jebakan Kecerdasan" dalam Dunia Politik

Diperbarui: 22 Agustus 2018   18:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi: micecartoon.co.id

Oleh : Abdul Latip

Dunia politik memang dinamis dan penuh misteri, semua keputusan bisa berubah dalam waktu yang singkat.

Sering kita mendengar keputusan berubah hanya dalam waktu yang sangat cepat, kita pun sering melihat perubahan pemikiran dan dukungan yang begitu cepat, yang tadinya lawan dalam sekejap bisa jadi kawan, begitu pun sebaliknya yang mulanya kawan bisa berubah jadi lawan dalam waktu yang singkat pula. 

Tidak jarang, kita pun melihat banyak politisi atau simpatisan yang begitu mati-matian membela partai, teman sejawat atau pimpinannya, walau terkadang mereka berada pada posisi yang tidak selalu benar, tetapi mereka tetap membela dengan berbagai argumentasinya. Mungkin itu lah dunia politik, tanpa hal tersebut mungkin politik akan terasa hambar layaknya sayur tanpa garam.

Dalam artikel ini, saya akan coba membahasa fenomena dalam dunia politik tersebut dikaitkan dengan kecerdasan, keterampilan berpikir dan "jebakan kecerdasan".

Kecerdasan dan Keterampilan Berpikir

Menurut (Tawil dan Liliasari, 2013) menyatakan bahwa kecerdasan dan keterampilan berpikir merupakan dua hal yang tidak bisa disamakan, akan ada dua kerugian jika dua hal tersebut disamakan. 1) Orang yang memiliki kecerdasan sangat tinggi tidak perlu belajar dan melakukan apapun karena otomatis keterampilan berpikirnya pun akan baik. 2) Orang yang tidak memiliki kecerdasan tinggi tidak bisa diubah karena tidak memiliki keterampilan berpikir yang baik. Berdasar hal tersebut, maka kecerdasan dan keterampilan berpikir merupakan dua hal yang berbeda, keduanya merupakan keterampilan yang berbeda dan berkedudukan saling melengkapi.

Lebih lanjut (Tawil dan Liliasari, 2013) menyatakan bahwa kecerdasaran merupakan potensi dan keterampilan berpikir merupakan sesuatu yang menentukan bagaimana kecerdasan tersebut digunakan. Kecerdasan akan menjadi potensi yang maksimal bagi seseorang jika dia mampu mengelola dan menggunakan keterampilan berpikir sebagai arah penentu dari kecerdasannya. 

Orang cerdas selalu menggunakan keterampilan berpikir untuk mengamati, melihat dan menilai fenomena yang terjadi, apa yang dikatakan dan dilakukan merupakan buah dari kecerdasan yang didasarkan pada proses berpikir.

Namun tidak jarang kita melihat ada orang sangat cerdas, yang dengan kecerdasannya itu, dia merasa tindakan dan perkataanya paling benar, dia tidak mau belajar dan mendengarkan pendapat orang lain mengenai alternatif tentang apa yang dia ketahui dan yakini. Jika kita menemui orang yang demikian, maka orang tersebut sudah masuk dalam sebuah jebakan yang dinamakan "jebakan kecerdasan".

"Jebakan Kecerdasan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline