Kalimantan Timur merupakan pusat pertambangan batu bara utama di Indonesia, yang sejarahnya dimulai pada awal abad ke 20 dan berkembang setelah tahun 1945.
Produksi batubara pada tahun 2023 mencapai sekitar 55 juta ton dengan perkiraan cadangan sekitar 1.
2 miliar ton.
Kegiatan pertambangan ini memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian lokal dan nasional, menciptakan lapangan kerja dan investasi di bidang infrastruktur.
Namun dampak negatifnya termasuk kerusakan lingkungan, pencemaran dan konflik sosial juga signifikan.
Jika cadangan batu bara habis dalam 20 tahun ke depan, hal ini akan berdampak besar pada perekonomian dan lapangan kerja lokal.
Penting untuk mengelola sumber daya secara berkelanjutan, memulihkan lingkungan dan merencanakan diversifikasi ekonomi untuk menghadapi perubahan di masa depan.
Upaya ini melibatkan kerja sama antara pemerintah, usaha, dan masyarakat untuk menjamin kesejahteraan di Kalimantan Timur.