Lihat ke Halaman Asli

althafdanendra

masih hijau

Haramkah Pemain Keturunan Bela Timnas Indonesia?

Diperbarui: 8 Agustus 2020   18:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elkan Baggott | Instagram.com/bolablangkon

Satu pemain keturunan yang merumput di Eropa, Elkan Baggott dipanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengikuti pemusatan latihan tim nasional U-19 Indonesia di bawah komando Shin Tae-yong.

Pemanggilan pemain keturunan Inggris ini tentu jadi perhatian semua pihak. Bukan kali ini saja PSSI memanggil pemain yang memiliki darah campuran. Sejak beberapa tahun lalu, PSSI berupaya untuk memanggil para pemain yang mayoritas tersebar di Eropa, khususnya Belanda.

Namun selalu saja ada pro kontra terkait pemanggilan tersebut. Sejumlah pihak banyak yamg meragukan kapasitas dan kemampuan para pemain keturunan yang dipanggil. Sebagian lagi malah tak bisa membedakan soal pemain keturunan dengan pemain naturalisasi.

Mereka yang kontra mayoritas menyebut langkah PSSI memanggil pemain keturunan sebagai langkah keliru. Alasannya masih terlalu banyak pemain lokal yang layak untuk membela Merah Putih. Pertanyaannya kemudian, apakah para pemain keturunan ini haram untuk membela timnas?

Direktur teknik timnas, Indra Sjafri jadi salah satu pihak yang sebenarnya tidak setuju dengan pemanggilan para pemain keturunan. Pelatih asal Sumatera Barat tersebut menyebut bahwa untuk kompetisi Piala Dunia U-20 2022 nanti, baiknya timnas diisi oleh pemain lokal.

"Kami mau menunjukkan pada dunia, ini loh pembinaan kami, ini loh keputusan kami bahwasanya anak-anak yang tampil adalah anak-anak Indonesia, tetapi dengan segala resiko,"  ucap Indra di acara webinar Pengembangan Manajemen Suporter Bola.

Tentu saja alasan tersebut cukup disayangkan. Bagaimana pun juga, pemain yang memiliki darah keturunan, juga bisa dikatakan sebagai anak Indonesia. Toh, pembinaan yang mereka dapatkan dari klub luar negeri tidak serta merta menjadikan mereka kehilangan rasa nasionalisme untuk membela Indonesia.

Beda Naturalisasi dengan pemain keturunan

Ada perbedaan mendasar dari pemain naturalisasi dengan pemain keturunan. Tentu publik sepak bola sudah paham betul mengenai hal ini. Pemain naturalisasi ialah pemain yang pindah kewarganegaraan dan sebelumnya sempat membela tim nasional lain.

Sedangkan pemain keturunan ialah pemain yang orang tuanya memiliki darah Indoensia dan kebanyakan menetap serta berkarier di luar negeri. Ada pemain keturunan yang sempat merasakan membela tim nasional lain di tingkat umur tertentu, namun mayoritas tidak.

Di Belanda terberan pemain keturunan Indonesia. Mulai dari generasi Irfan Bachdim, Ezra Walian, hingga bek muda Vitesse, Jim Croque. Mayoritas memiliki darah Indonesia-Maluku. Akun Instagram Footballtalentnesia jadi salah satu corong bagi banyak pemain keturunan untuk dilirik oleh PSSI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline