Lihat ke Halaman Asli

Altce DwiPutri

Mahasiwa baru

Landasan Berpikir Ilmiah

Diperbarui: 25 Maret 2021   09:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama: Altce Dwi Putri

GB: 10

Manusia diciptakan sebaik-baiknya menurut Sang Pencipta dan diberikan kemampuan untuk bepikir, sehingga hal itulah yang membedakannya dengan mahkul lain. Sehingga, melalui kemampuan berpikirnya manusia dapat menghadapi dan menanggapi problematika sejauh akal dapat memikirkannya. Melalui berpikir juga, manusia bisa memperoleh ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada ilmu. Jika berbicara mengenai landasan berpikir ilmiah, kita harus tau apa yang dimaksud landasan secara umum. 

Landasan bisa dikatakan sebagai pedoman atau cara awal dalam melakukan sesuatu. Adapun landasan dalam berpikir ilmiah merupakan kebenaran yang relatif namun bersifat absolut antara ide dan realitanya. Kebenaran disini merujuk kepada kesesuaian antara ide dan realita yang bersumber dari literatur, alam semesta, dan literatur agama. Berpikir ilmiah berhubungan kesimpulan dan pemecahan masalah yang merupakan bentuk lain dari studi berpikir melalui psikologi. Melalui pembahasan tentang landasan berpikir ilmiah, kita diajarkan untuk memiliki landasan agar dapat menjelaskan objek yang nantinya akan tersampaikan secara sistematis dan jelas serta berdasarkan ilmu-ilmu pengetahuan ilmiah yang telah ada.

Berpikir ilmiah merupakan pola penalaran yang didasarkan pada sasaran tertentu secara teratur dan cermat, dimana dalam menyelesaikan problematika harus dilandaskan pada kebenaran yag disertai dengan pembuktian-pembuktian. Berpikir secara ilmiah merupakan suatu syarat dalam kerangka berpikir ilmiah yang awalnya muncul ketika kita dihadapkan dengan sebuah problematika yang mengharuskan kita untuk berpikir dalam solusi pemecahan masalah yang kita hadapi, karena tidak mungkin kita mau stuck di sebuah masalah tanpa memikirkan jalan keluarnya, bukan?. 

Adapun solusi pemecahan masalah yang kita pikirkan sebelumnya merupakan bentuk kesimpulan atau jawaban sementara terkait pemecahan masalah tersebut. Setelah itu, kumpulkan fakta-fakta/kebenaran terkait  jawaban sementara yang sebelumnya telah dipikirkan sampai didapatkan kebenaran yang dapat diterima oleh akal yang nantinya dapat ditarik kesimpulan berdasarkan fakta/kebenaran yang ada. Ingat, sekali lagi ditegaskan bahwa tidak ada kebenaran yang benar-benar mutlak. 

Kebenaran disini harus ada kesesuaian antara ide dan realita. Sehingga, kemampuan berpikir ilmiah yang dilandaskan pada kebenaran sangat ditekankan dalam menyelesaikan sebuh problematika, karena jika tidak, kesimpulan yang didapatkan dari penyelesaian sebuah masalah tidak akan menyelesaikan dengan baik masalah yang muncul atau bahkan malah melahirkan masalah baru. Kemampuan berpikir ilmiah berdasar pada faktor kemampuan menemukan, menganalisis, serta menyimpulkan dan memberikan argumen dari hasil pemikiran kita.

Kesimpulannya, inti dari berpikir ilmiah adalah mengedepankan metode ilmiah dalam usaha penyelesaian masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline