Lihat ke Halaman Asli

Pancaran Kebaikan

Diperbarui: 8 Maret 2016   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Optimis dan mau mencoba lagi memenuhi hati Kacoaks Kecoa. Sejak pagi dia nampak antusias. Buat apa? Ingin memberikan pengaruh baru. Maksudnya? Ya ingin berubah. Semula yang termasuk pengganggu dan bikin reseh, ingin berubah! Hahahaha… hebat! Pasti ada maunya!?

Sadar ungkapan nyinyir macam itu pasti banyak dan tak terbendung. Bagaimana cara menghadapi? Sikap tenang dan positif dipilih Kacoaks. Kok bisa?! Hadirin diam. Ada pengakuan yang jujur bahwa jika berniat sesungguhnya akan bisa! Banyak kali niat kecil, dan kurang fokus ada hantaman – pasti gugur! Itu pengalaman dulu. Diakui dengan jujur pasangan Kacoaks dan Corowani.

Apa yang membuat mereka mau berubah? Hahaha… lelah dengan kegelapan hidup! Serius? Coba saja: gunakan kejujuran prima. Pakai pikiran dan kalbu yang bener. Siapa yang mau hidup berantakan dan kacau? Kembali Komunitas Kita terdiam. Mereka ‘speech less’ dengan yang dikatakan pasangan ini. Dari situ muncul empati untuk memberikan dukungan. Ikut berubah dan berusaha, meskipun sulit dan berat. Kenapa? Setiap perubahan, kendati kecil itu butuh usaha besar!

Kelebihan Komunitas Kita mau ‘walk the talk’ – jika berani omong; sungguh dijalankan. Karena itu ada aura positif menyebar di kalangan juniors dan seniors. Mereka bergandeng tangan untuk perubahan. Bukan lagi teori dan diskusi panjang. Realita kehidupan dan perubahan atas nama kebaikan jadi bukti.

Saatnya mendengarkan suara hati…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline