Lihat ke Halaman Asli

Atas Nama Kebaikan!

Diperbarui: 11 Februari 2016   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zaman makin penuh rangkaian ketidakjelasan. Yang berusaha baik tersingkir. Yang culas dan banyak akal busuk melejit tak tersentuh. Di berbagai belahan, banyak bertumbangan individu yang tak tahan pada hempasan. Kenapa? Semakin berusaha baik, semakin banyak yang tak suka! Secara sistematik ada gerakan untuk menyingkirkan yang terus berusaha baik ini. Sampai kapan agenda itu? Hahaha…. Sudah barang tentu: sampai akhir zaman! Maksudnya? Sampai selama-lamanya kejahatan akan terus berusaha menang melawan kebaikan! Apakah berhasil?

Berbagai pertanyaan tajam menghujam. Menyisakan aneka tanya. Sikap dan tindakan mana yang cocok untuk hidup dalam kondisi penuh tanda tanya ini. Dalam keadaan seperti ini Decki Itik selalu berusaha konsisten teguh pada pendirian universal. Apakah berhasil? Hahaha… keberhasilan itu banyak faktor yang berpengaruh di situ. Kalau hanya satu faktor tentu sederhana dan mudah. Apa yang membuat Decki tetap kuat dan teguh? Kebulatan tekad untuk selalu ada di jalur kebaikan. Bagaimana konkretnya? Dalam keadaan aneka pergumulan: tetap berpegang pada hakikat sampai kapan pun kebaikan akan menang. Meskipun realita di lapangan terjadi berbagai peristiwa berdarah-darah, tetap kebaikan akan menang!

Keyakinan seperti itulah yang membuat Decki kokoh jadi individu yang berkarakter. Apakah bebas gangguan? Ah, mana mungkin! Selama masih di dunia: penuh dan selalu ada gangguan dan godaan. Bahkan pencobaan selalu ada tak mengenal usia! Fakta seperti ini dihadapi Decki dengan tenang. Sebab ketenangan akan membantu bersikap dan bertindak baik di antara berbagai krisis dan keadaan tak menentu! Di rumah Decki selalu bicara hati ke hati dengan Itikunite isteri teguh pendirian.

Pergumulan dan perjuangan semacam ini akan terus ada. Bahkan bisa jadi makin kompleks dan penuh dengan aneka variasi yang ujungnya merepotkan. Yang pasti tiap individu punya tanggungjawab untuk siap setiap saat. Apakah akan konsisten baik? Atau seperti kebanyakan yang ikut-ikutan lari dari kenyataan demi kenikmatan sesaat? Tiap individu sajalah yang tahu!
Saatnya mendengarkan suara hati…

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline