Lihat ke Halaman Asli

Stop Kebohongan dari Kandungan!

Diperbarui: 9 Desember 2015   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Serius bosan dengan berita dan penayangan yang bikin muak! Yang kuat dan berkuasa melibas siapa saja tanpa ada rasa. Merasa dirinya paling kaya segalanya. Apa saja bisa dibeli dan rekayasa. Saat diminta tanggungjawab?! Lari dan menghilang! Buruk muka cermin dibelah!
Itu berita dan pemberitaan media massa mainstream. Bikin pusing dan marah tak karuan. Sadar itu racun mematikan, Krebsol Kepiting memilih introspeksi. Ditemani Yuyuteniki isteri setia dan sabar, pasangan ini berusaha menemukan dari mana bisa menghentikan deru kekacauan yang lazim di lapangan. Seperti apa konkretnya?

Keluarga ini memastikan di dalam rumah ada kesalingtergantungan – ‘interdependency’ yang terjalin rapih. Kesadaran saling membutuhkan dibangun dengan kejujuran. Ketika momongan masih kecil, orangtua jadi penentu. Ketika tumbuh dewasa, tiap individu ambil peran kasih dukungan atas nama kebaikan dan kebenaran yang dibalut dengan kejujuran. Mereka yakin kebaikan perlu ditumbuhkembangkan tanpa halangan

. Kebenaran dan kejujuran universal jadi bahan nyata yang jelas diupayakan tiap individu. Apakah mudah? Ternyata tidak. Masih banyak yang ragu dengan kejujuran dan kebenaran. Menurut siapa? Jika demikian, terjadi krisis kepercayaan massif. Bagaimana dibereskan? Mulai dari kandungan! Konkretnya setiap individu berupaya menemukan esensi yang ada di hati. Setia merawat suara hati yang adalah suara Sang Pencipta. Saat tenang dan teduh diupayakan sungguh.

Dalam interaksi harian, tiap individu memandang sesama adalah wujud nyata Sang Pencipta yang hadir dalam diri pasangan, anak, saudara, atau patner. Kesadaran ini ditumbuhkembangkan selagi kerja dan beraktivitas harian. Kebiasaan baik dan berkualitas terjadi dari rumah. Di situ ada proses saling menjaga harga diri dan dilandasi keterbukaan dan toleransi. Proses ini efektif mengutamakan kebenaran dan kejujuran. Kegaduhan dan distorsi dari luar bisa dinetralisir di dalam dengan jernih.
Saatnya mendengarkan suara hati…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline