Masih banyak dijumpai anasir buruk yang membikin bias tujuan demi kebahagiaan khalayak. Dari yang sembunyi-sembunyi sampai terang-terangan, beragam penyimpangan dilakukan. Kenapa begitu? Barangkali ada keasyikan dan kemenangan! Kok bisa?! Daripada malu karena kalah atau tersisih, lebih dulu lakukan penyerangan. Biarlah semua berantakan! Amit-amit ya, perilaku dan pola pikir macam itu dipelihara. Sadar ada kecenderungan di tiap individu menyimpang ke situ, Komunitas Ini melakukan proses belajar bersama. Diskusi dan sharing jadi pilihan karena melibatkan banyak individu ambil bagian.
Wanarock Simpanse didampingi Munyukiwa isteri setia, jadi kawan diskusi. Mau mengajak siapa saja buat berani ambil bagian dengan benar. Seperti apa itu? Perlu keberanian dan nyali buat mendobrak keburukan. Dengan cara elegan dilakukan pendekatan per keluarga. Orangtua adalah penanggungjawab terpenting. Dari situ tampillah individu baik dan berkarakter. Sudah barang tentu individu seperti ini bernyali. Mau dan selalu bertanggungjawab ketika diminta menjelaskan alasan tindakan atau perkataan. Hasilnya suasana kondusif. Dengan suasana seperti ini anak-anak tumbuh kembang dengan sehat. Jika remaja sudah tahu tanggungjawab, saat jadi dewasa pada waktunya pasti akan bernyali. Bisa menjelaskan alasan melakukan tindakan. Berani mengakui kesalahan dan memperbaiki. Jika ada sanksi pun dijalani sebagai konsekuensi pembelajaran. Proses ini sudah berlangsung dengan baik di Komunitas Ini. Apa alasannya?
Ingin agar semakin banyak muncul generasi baru yang benar dan bertanggungjawab. Kontribusi untuk kemajuan sungguh nyata. Selalu terbuka untuk masukan dan ‘benchmarking’. Jadi ada orientasi maju dan menghasilkan kualitas individu lebih matang dan bertanggungjawab. Strategi yang dilakukan di sini adalah memulai dari keluarga yang sungguh didasari cintakasih. Keyakinan ini mempersiapkan Negara kokoh yang terdiri dari masyarakat maju dan berdedikasi. Dengan demikian, anasir buruk yang terus menggempur jadi bias dan ‘irrelevant’! Kenapa? Tidak mampu menghadapi kebenaran yang ditumbuhkan tiap individu dalam keluarga harmonis. Proses intens dan membutuhkan keteladanan ini berlangsung konsisten karena tiap individu yang ada punya nyali.
Saatnya mendengarkan suara hati…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H