Lihat ke Halaman Asli

Devi Yustika Nurbayan

Ordinary people

Puisi | Jejakmu di Tanah Hijau Ini

Diperbarui: 31 Desember 2018   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dimana kau berlabuh, kami ada disana
Meneropongi jejak kaki mu yang semakin renta
Jejak mu tak mewangi saat ini dan nanti
Itu semua ulah curangmu wahai jejak

Kau berlabuh, kami ada disana
Kami lupa jejak mu melepaskan penghianatan
Diatas tanah hijau yang suci ini, hingga hijau 
Memudar, berubah menjadi kehancuran.

Kau berlabuh, kami ada disana
Memperhatikanmu dalam jejak mu
Meskipun kau berjinjit injak bumi
Tanah hijau tau main matamu

Kau berlari membawa sebongkah permata,
Meninggalkan liur dustamu tergeletak ditanah hijau ini
Menjijikan. Jejak mu tak akan pernah mewangi
Karena pemata kami dan tanah hijau ini kau curi

Jejakmu,memanggil riak - riak gelombang di lautan
menyulitkan gunung - gunung untuk bernafas
Membuat tanah hijau ini semakin gusar mencium jejakmu.
Meminta maaflah, karena Jejakmu tercatat di kalender kami.

Tanah hijau, kami selalu bersamamu.

Venca Alshifa, akhir 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline