Kisah dibalik Kuasa Ramalan Peter Carey Siapa Sebenarnya yang Mencuri? #2
Heboh dugaan plagiasi oleh dosen UGM bab 6 dari buku Kuasa ramalan Peter Carey masih hangat di berbagai media dengan konsekuensi hukum yang diharapkan sang pengarang (disarikan dari berbagai sumber)
Tulisan ini tidak bermaksud menjustice sebuah kelalaian dari kejadian dugaan plagiasi ini.
Namun bisa mengunduh pelajaran bagi semua yang ada untuk menghindarkan sebutan sebagai bangsa yang bukan pencuri.
Waktu menjadikan lupa bisa jadi pengalaman di Kraton Yogyakarta ketika Raffles merampok semua kekayaan dari dalam keraton.
Hingga terbit apa yang dinamakan History of Java karya sang pencuri Raffles ini
Jadi siapa yang mencuri kekayaan inteletual tak benda itu?
Pertanyaan ambigu yang tanpa kita sadari sudah terlanjur segala rahasia nenek moyang kita di reduksi dan di habisi oleh para penjajah fisik dan intelektual.
Saat kesadaran kolektif baru sadar semua cerita dan realita serta karya seni juga tulisan sudah diklaim oleh para pencuri intelektual ini.
Mereka enak saja dengan mengatasnamakan penyelamatan naskah kuno dan juga cerita kuno sejarah ditikung para londo.
Londo yang bukan dari daratan Eropa saja dan di dukung para londo kulit hitamlah membuat sejarah tanah air harus menyertakan footnote atau nukilan dengan nama para pencuri intelektual tersebut.