Lihat ke Halaman Asli

S.DJumi

menulis apa adanya

Jurnalisme Viev Tabrak Etika dan Aturan Rasional

Diperbarui: 5 Agustus 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jurnalisme viev sedang ngetrend apalagi ditengah persaingan media online.

 Para kuli viever  sangat menjunjung tinggi keharusan viev yang didapatnya.

Viev laksana "Tuhan" bisa bolak baliksn keadan juga "kendil",karena langsung bisa masuk rekening kita.

Jurnalisme viev adalah anak tiri dari jurnalisme tradisional dan jurnaliame online.

Semua mengahasilkan anak "tiri"para viever yang diiming-imingi pemilik modal untuk tetap eksis walau beras dirumah gusis dan habis.

Bukan menghakimi beberapa kuli viever telah menjadi kaya karena bisa menulus di betbagai macam media tanpa beranjsk dari kursi rumahnya.

Namun inilah tantangan para jurnalus viewer(bukan pemburu subscribe lho,!)

Ini tentang masa depan tantangan jurnalisme Pancasila yang konon tidal akan akui lagi jurnalisme invesyigasi di RUU pers kelak.

Kemajuan TI dan tuntutan perut

Bukan saya tidak tahu tetapi jurnalisme viewer harus ada sebab kemajuan TI dan juga AI bisa jadi dimamfaatkan untuk keuntungan media besar dengan iming-iming pemdapatan besar dari viewer  yang di cari dari para jurnalis view ini.

Ciri-cirinya kelihatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline