Lihat ke Halaman Asli

S.DJumi

menulis apa adanya

Israel Tidak Bisa Menundukkan Hamas dengan Taktik Gerilya

Diperbarui: 20 Juli 2024   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pri

Perbandingan 1:20 tentara IDF melawan hamas ternyata kalah  dalam perang asimetris dan perang kota ( gerilya) --(Alwajidi)

Pernyataan pengamat politik dari timur tengah itu seakan menjawab pernyataan Israel yang akan merekrut 4.000 tentara sebagaiamana di siarkan di Channel 13 Tv Israel.

Mengapa Israel harus mengakui kekalahan sebab pengepungan kamp Zunies dan pernyataan bahwa komandan Hamas Mohammad Dief sudah tewas adalah blunder yang  membuat dunia internasional mencap perang di jalur Gaza ini adalah upaya Genocide  tas rakyata Palestina semakin nyata.

Sejak serangan umum 7 Oktober 2023 hingga penyerangan dan pendudukan membabi buta tentara IDF di bumi Palestina seakan membuka mata bahwa Palestina masih ada.

Saya membacanya serangan umum sebab pejuang Palestina seakan tidak ada habisnya mempertahankan negerinya dari kaum zionis dengan dukungan barat dan juga Amerika adalah perjuangan berdarah-darah yang sudah memakan ribuan nyawa sipil, wanita dan anak-anak tak berdosa sebagai langkah konsekuwensi dari serangan umum ini.

Korban perang hampir menembus 38.713 orang tewas demi mempertahankan negerinya dan semua  mata internasional tidak bisa menutup mata atas perjuangan Palestina adalah harus jawabannya.

Mata dunia

Hari-hari terakhir ini sambil menunggu langkah ICJ pengadilan internasional atas perang di Palestina nampaknya barat dengan dengan dukungan penuh Amerika adalah bukti nyata bahwa barat masih menghendaki Israel menang, walau berdrah-darah mengahadapi taktik perang gerilya yang dulu juga bisa mengusir penjajahan di bumi pertiwi kita.

Mata dunia masih menunggu bahwa kelak perdamaian di bumi Palestina  semakin dekat biala Israel bisa menahan diri untuk tidak sembarangan mengebom daerah sipil seperti sekolah PBB UNWRA yang sebagai daerah aman pengungsian akhirnya di bom juga ini adalah bukti nyata kejamnya Zionis atas rakyat Palestina.

Mata dunia sudah melihat titik awal kekalahan di plomasi sehingga perundingan yang di tengahi Qatar menjadi deadlock dan inilah titik awal kalahnya zionis Israel dan  harus diakui bahwa perang gerilya kota Hamas dan pejuang Palestina semakin menuju kemenangan abadi mereka hidup atau mati.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline