Pembakaran pesawat dan juga Penyanderaan pilot susi air menjadi berita yang lumayan membuat mendia lokal dan asing saling berburu kebenarannya. Fakta bahwa pembkaran pesawat susi air adalah benar adanya dan penyanderaan pilot asing dari susi air juga benar adanya diakui oleh pentolan KKB OPM Egunaes kogoya adalah benar adanya.
KKB OPM seakan menjadikan sebuah tink tank pilot susi air yang kebetulan adalah warga negara asing dan ini membuat satgas operasi di Papua berhati-hati dalam menyampaikan inforasi perihal penyanderaan yang bermotif politis yakni bermotih untuk menjadikan papua merdeka sepenuhnya.
KKB OPM adalah sebuah gerakan representatif ketidak puasan ketika opera Mandala pembebasan Irian Jaya menajdi solusi untuk melepaskannya dari penjajahan Belanda kala itu. Kelompok KKB dan OPM ini semakin inten sedemikian masif dengan jalan pedang dan senapan untuk meraih kemerdekaan ini.
Mereka tidak puas dengan istilah otonomi khusus dan dugaan gubernur Lukas Endeme yang tertangkap KPK diduga menyokong KKB OPM ini sedemikian tipis kebenarannya dan pasti ada linknya itu dugaan umum , namun tertangkapnya pilot yang membeli senjarta di di Philipina dugaan jaringan ineternasional untuk memerdekakan Papua menjadi semakin nyata.
Penyaderaan sebuah motif politik
Penyanderaan yang penuh politis dijalankan KKB OPM karena mereka sudah stagnan dengan upaya diplomasi senapan dan tidak mempannya juru bicara KKB OPM di dunia internasional adalah sebuah kemandegan upaya politis mereka maka jalan teroris inilah yang di gunakan sebagai imitasi ketika pejuang IRAN menyadera para di plomat Amerika kala itu.
Para pentolan KKB OPM berusaha menarik media massa baik luar dan dalam negeri dan medsos untuk menggolkan rencana mereka dan inilah jalan licik yang mereka gunakan.
Sebuah upaya sistematis dengan dana teroris internasional dan biaya publisitas gratis untuk membuat mata dunia tahu ada apa dengan OPM KKB ini
Namun semua ini bisa jadi bumerang bagi mereka sebab inilah "real terorisme " yang dan dunia internasional bisa jadi melihat terbalik kasus ini sebagai kasus teror biasa yang harus di basmi keakar-akarnya. itulah tugas TNI dan polri di Papua dan harus !