Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Jogja Saiki: Prehatin Dugaan Pemaksaan Jilbab di Jogja

Diperbarui: 1 Agustus 2022   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pri

Jogja saiki. Saya sangat prehatin dengan viralnya kasus dugaan pemaksaan memakai jilbab disebuah sekolah SMA negeri di Jogja.

Viral dan kampanye buruk dunia pendidikan di Jogja sungguh ini sebuah tamparan buat intiusi pendidikan setelah terbongkarnya korupsi stadion Mandala krida dan kasus klitih yang juga sempat viral tersebut.

Ssbagai guru PKN saya sangat menaruh rasa prehatin yang dalam dan sungguh tepat bila diusut tuntas oleh lembaga terkait KPAI dan juga ORI sudah tepat serta dinas dikpora DIY itu sekali lagi sudah tepat adanya.

Sungguh ini bukan masalah sepele karena dugaan "perundungan'dan ancaman ini membuat siswi bersangkutan jadi trauma dan depresi sangat menyedihkan.

Era seperti ini sudah tidak layak lagi seorang guru atau guru BK memanggil untuk arahkan keyakinan anak terhadap agama tertentu tidak benar itu.

Biarlah kesadaran berjilbab itu dari hati dan benar dikpora tidak melarang atau anjurkan seseorang kenakan pakaian keagamaan tertentu terutama disekolah negeri.

Namun sebuah keterlanjuran

Nyata sekarang tidak ada bedanya sekolah keagamaan tertentu dan sekolah negeri atas nama untuk lindungi diri dengan pakaian tertentu anak dianjurkan "wajib" pakai dan beli lagi!

Sungguh haruskah seragam itu dipaksakan ?inikah kurikulum merdeka itu dan apakah seragamisasi anak tk, sd, smp dan sma itu wajib?

Sungguh tanya saja kepada rumput yang bergoyang jawabanya 

Semoga disclaimer polemik ini bukan kampanye buruk bagi Jogja setelah klitih dan dugasn korupsi oknum pejabat dikpora.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline