Gubernur Jogja Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta aparat untuk menindak tegas para pelaku rusuh Babarsari sesuai hukum yang berlaku (dari berbagai sumber)
Rusuh karena masalah di sebuah tempat karaoke adalah awal dati rentetan sejumlah peristiwa di Babarsari ini.
Rusuh yang diawali dari tidak mau membayar biaya karaoke inilah yang ibarat api dalam sekam menjalar pada pertikaan antar kelompok dari kepulaauan M dan N yang malah korbanya anak dari pulau P.
Inilah yang seakan menjadi nyata karena militasi dari P inilah sebagai korban pertikaian antar kelompok N dan M yang membuat Babarsari membara.
Opo kudu ngene?
Sampai-sampai raja Jogja ini bersedia mediasi beberapa kelompok yang bertikai dari wilayah Indonesia timur ini.
Saya sebagai warga Jogja sangat menyayangkan dan prehatin apakah harus semua di selesaikan dengan jalan kekerasan ini?
Apakah mereka yang show off itu tidak tahu dimana bumi dipijak langit dijunjung oleh mereka?
Yen ngisruh ojo neng Jogja to mas-mas hari ini Jogja terblowup jeleknya karena masalah klitih dan terbongkarnya korupsi mantan walikota Jogja menambah nilai merah buat wilayah tercintaku ini.
Opo kudu nganggo pedang lan ngrusak ngono ?
Pertanyaan yang buat kami ngelus dada bila itu oknum suatu suku apa saja tang niatnya kerja atau kuliah disini mas tidak sampai hati kalau saya "mengusir" tindakan kekerasan mas-mas itu.