Lihat ke Halaman Asli

Sayyid Jumianto

Menjadi orang biasa yang menulis

Kurikulum Merdeka Bukti Ganti Menteri Ganti Kurikulum

Diperbarui: 3 Juni 2022   20:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kurikulum merdeka sebuah bukti ganti menteri ganti kurikulum

Kurikulum merdeka  sebuah istilah baru untuk gantikan kurikulum 13 yang fenomenal tersebut.

Banyak suka dan duka setelah kita arungi bersama waktu kita memakai kurikulum 13  waktu itu.

Sekarang diganti kurikulum merdeka (dengan niat dan istilah baru) padahal semua garis besar kurilum sama dan klu-klunya saja yang beda yang masih berlandaskan kepada kurikulum 1974 yang sungguh mempunyai pengaruh tersendiri dengan kurikulum selanjutnya.

Bedanya nampak jelas guru termasuk saya yang mengajar ABK tidak ikut di ajak renbugan atau cawe-cawe untuk menentukan mitigasi kurikulum ini sampai kurikulum merdeka ini tampaknya guru hanya menerima implementasi dan sosialisasi saja tanpa pernah dilibatkan oleh yang punya kepentingan merubah kurikulum ini.

Fenomena itu

Fenomena ganti menteri (pendidikan) ganti kurikulum ini sudah menjadi "kutukan' yang dapat ditebak semua guru dan juga wali murid se Nusantara ini

Ternyata sampai pak Nadiem Makarim sang menteri yang dulu bos ojek online tetap terkena imbasnya.

Banyak pengawas yang dengan pedenya menyambungkan lidah pemerintah dengan ketergesaannya untuk menyambut tahun ajaran baru 2022/2023 ini setelah ditatar di Jakarta dan online harus menyampaikannya kepada guru-guru (guru ABK) untuk diimbaskan kepada guru lainya dengan niat sosialisasi kurikulum merdeka ini.

Ujungnya gurulah yang jadi ujung tombak dan tombok fenomena ganti menteri ganti kurikulum walau niatnya baik tetapi tunggu dulu tentu akan boros di imbas, sosialisasi dan juga tugas pengawas ini dengan target tertentu harus bisa banyak guru tahu tentang KM (kurikulum merdeka inj)

Tulisan ini saya tulis untuk mengulik fenomena unik ini dari presiden ke presiden dan dari menteri ke menteri seakan sebuah akur "devil circle" yang dapat kita lihat arsip-arsip negara dan diperpustakaan bahwa fenomena ini akan diputus dengan kurikulum merdeka ala pak Nadiem yang sungguh masgul adanya kurangnya pelibatan guru yang kompeten  dalam "proyek kurikulum merdeka" ini juga salah satu mata rantai yang ujungnya adalah fenomena ini juga akhirnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline